Wednesday, May 07, 2008

Islamic Book Fair 2008

Assalamualaikum all...!
Lama ye ga ketemu :). Maklumlah diriku ini sekarang lagi (sok) sibuk. Nggak sempetlah posting-posting. Walaupun sebenernya banyak sih yang mau dibagiin... tapi selalu nggak ada ide gimana menyampaikannya. Akhirnya selalu tentang buku dan buku yang saya postingkan. Ya.. kalau dalam hal buku sih saya nggak pernah kehabisan ide :D
Nah, kali ini saya mau bercerita (lagi) tentang buku. Tepatnya tentang Pameran Buku Islam kemarin. Diselenggarakan dari tanggal 29 April sampai 5 Mei di Landmark Convention Hall, Jl. Braga Bandung. Ini lho buku-buku yang saya beli:
1. Arsitek Peradaban oleh HM. Anis Matta, Lc. Tulisan-tulisan Anis Matta ini WAJIB saya koleksi. Soalnya inspiring BGT.
2. Jangan ke Dokter Lagi! oleh Dr. Tauhid Nur Azhar & Bambang Trim. Kalo pembaca betul-betul menjalankan semua 'nasihat' ini, niscaya para Dokter jatuh bangkrut hehehe...
3. Cambuk Hati oleh Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni. Ini dia tulisan penyejuk hati, wajib ada dalam koleksi.
4. Tafsir Juz 'Amma oleh Khalid Abdurrahman Al Akk. Ini buku tafsir yang sederhana. Nggak serumit Fizhilalih Qur'annya Sayyid Quthub gitu... Gampang dibawa-bawa juga soalnya nggak terlalu tebal.
5. Aneka Resep Masakan Jawa oleh Pipit M & Vika D. Ini BUKAN pilihan saya. Yang milih ini adik saya yang centil tea hehe, yang 'cewek' banget itu...
6. Three Lions Roar oleh Umut Oztruk. Ini yang milih adik lelaki saya, tentu saja ini buku tentang sepak bola. Adik saya ini kalo beli buku, pastilah yang ada kaitannya dengan bola. Duhai Sahabat, adakah yang bisa mengalihkan minat adik saya daripada sekedar bola, bola dan bola...?
7. Perempuan Batu oleh Tariq Ali
8. Seorang Sultan di Palermo oleh Tariq Ali
Saya sebenernya tidak terlalu 'ngefans' sama Tariq Ali dan novel2nya ini. Saya beli 2 novel terakhirnya ini demi (demi gitu lho!) melengkapi koleksi novel Tetralogi Tariq Ali. Saya udah beli yang pertama dan keduanya... jadi, ya gt deh!
9. Murid Istimewa oleh Torey Hayden. Ya Allaah... inilah novel Torey Hayden yang pertama kali saya miliki. Dulu saya nggak begitu ngeh sama buku ini. Setelah membaca salah satu bukunya pada awal 2008 lalu, saya langsung ngefaaans banget sama orangnya dan buku-bukunya. Sungguh iri dan menyesal ketika saya tahu bahwa pada tahun 2004 lalu Ibu Torey Hayden datang ke Bandung: menyesal karena ketinggalan info dan nggak bisa ketemu langsung. Aduuh... bener2 iri sama mereka yang foto bareng n dapet TTDnya. Pokoke saya HARUS mengkoleksi semua buku2nya. Semoga bulan July nanti semua bukunya itu sudah tersusun rapi di rak bukuku :)
10. Maverick oleh Cheri L. Florance. Saya lagi baca nih. Sungguh kisah yang menyentuh para Ibu, khususnya Ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Wahai para Ibu, jangan putus asa, harapan selalu ada!
11. A Journey to Islam oleh Shifa Mustapha.
12. Poster Children of Heaven
(perjuangan anak-anak Palestine..)

Yah.. itu sajalah buku-buku yang bisa saya beli. Pengennya sih beli lebih banyak. Sayang saya nggak bawa karung goni untuk mengangkutnya haha.. (alah.. bilang aja kagak ada duit lagi, hehehe...)

Monday, March 24, 2008

Life of Pi

Judul Buku: Life of Pi - Kisah Pi
Penulis: Yann Martel
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 446

ISBN: 979-22-1106-3
Harga: ? (dapet pinjem dari Perpustakaan UPI)


Sahabat, inilah pertama kalinya saya baca kisah petualangan yang paling mendebarkan. Terutama jika dilihat dari 'originalitas' cerita. Ya. Cerita disini diambil dari kisah nyata seorang Piscine Molitor Patel. Novel petualangan ini bukan semata-mata hasil imajinasi seorang penulis.
Piscine Molitor Patel, dipanggil Pi saja, adalah anak seorang pemilik Kebun Binatang (zoo) di Pondicherry, India. Ketika India berada di masa-masa penuh pergolakan pada pertengahan tahun 1970an, keluarga Pi memutuskan untuk hijrah ke Canada. Kebun Binatangnya kemudian di jual. Mereka mulai berlayar pada 21 Juni 1977 dengan menggunakan kapal barang Jepang, Tsimtsum. Beberapa hewan dibawa serta: Harimau Royal Bengal, Orang Utan, Hyena, Zebra, Kerbau, ... dengan maksud untuk dijual di Canada.

Pada tanggal 2 Juli, Kapal Tsimtsum tenggelam di Samudera Pasifik. Hanya satu sekoci yang berhasil diturunkan. Disanalah Pi, Hyena, Harimau Royal Bengal yang diberi nama Richard Parker, Zebra dan Orang Utan terselamatkan. Selain 5 makhluk itu, semuanya lenyap ke dasar laut ribuan meter dalamnya.
Saya kehabisan kata-kata untuk menceritakan bagaimana perjuangan Pi, anak lelaki India 16 tahun yang kurus dan kecil itu, untuk tetap survive sendirian di ganasnya Samudra Pasifik: serangan badainya, serangan makhluk laut didalamnya, amukan samudranya, ganasanya matahari dan air garamnya, dan untuk memenuhi kebutuhan manusiawinya: makan, minum, istirahat/tidur... Hebatnya lagi, Pi menghadapi perjuangannya itu dengan dibayang-bayangi Richard Parker si Harimau Royal Bengal! (hewan lainnya, Orang Utan dan Zebra dilahap si Hyena. Si Hyena sendiri mati disantap si Richard Parker). Jadi, santapan yang kemudian tersisa buat si Richard parker hanyalah Pi!
Disinilah kegigihan Pi. Dia tidak menyerah begitu saja pada keadaanya yang demikian buruk. Pi merancang strategi untuk bisa hidup 'berdampingan' dengan Richard Parker.
Berbulan-bulan terapung di Samudera Pasifik tentu saja semakin memperburuk kondisi fisik Pi. Dirinya sudah tak mirip manusia lagi. Air garam dan sengatan matahari merusak kulit di sekujur tubuhnya. Matanya juga pernah buta selama beberapa waktu. Dia menjalani kesengsaraan hidup itu dalam waktu yang tidak sebentar. Tujuh Bulan!! Tujuh bulan dia berpetualang mempertahankan hidup di Samudera Pasifik sebelum akhirnya terdampar di Meksiko pada 14 Februari 1978.
Inilah yang membuat saya takjub dan terkesan. Di tengah kondisi terburuk sekali pun, dia selalu mempertahankan diri. Dia TIDAK menyerah atau bertindak untuk mengakhiri penderitaannya secepat mungkin. Sebab sebenarnya gampang saja jika dia ingin menyerah, tinggal menyodorkan lehernya pada si Richard Parker. Mustahil tidak mati seketika.

Saya terpikat betul oleh kisah petualangan yang satu ini. Saya memasukkan novel ini ke dalam daftar buku-buku yang wajib saya beli.

Sahabat, saya amat sangat berminat pada kisah-kisah petualangan. Apalagi yang diambil dari kisah nyata. Kalau diantara Sahabat ada yang punya buku-buku seperti ini, boleh dong berbagi info!

Monday, February 18, 2008

Cinta di Rumah Hasan Al Banna

Judul buku: Cinta di Rumah Hasan Al Banna
Penulis: Muhammad Lili Nur Aulia
Penerbit: Pustaka Da'watuna
Jumlah Halaman: 92
ISBN: 978-979-98769-7-7
Harga: Rp. 11.000 (harga diskon 40%)

Telah banyak buku yang mengupas Imam Hasan Al Banna dan keberhasilannya membangun pondasi gerakan dakwah al Ikhwan al Muslimun yang mengilhami geliat kebangkitan Islam di seluruh dunia. Namun, sedikit sekali referensi yang membicarakan dakwah Al Banna sebagai ayah dalam keluarganya. Nah, buku ini mencoba menghadirkan berbagai pengalaman dan kenangan anak-anak Al Banna saat ayah mereka hidup di tengah aktivitas dakwahnya yang padat. Buku ini mencoba 'mengintip' dakwah Al Banna kepada keluarganya.
Yang dihadirkan dalam buku ini bukanlah teori-teori pendidikan menurut Hasan Al Banna (buku kayak gini sih udah banyak), melainkan contoh praktis tentang, misalnya, bagaimana praktek Hasan Al Banna dalam menanamkan keimanan dan kecintaan terhadap Islam, bagaimana sikapnya terhadap kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan anaknya, bagaimana bentuk perhatiannya terhadap pendidikan, dokumentasi masing-masing anak tentang perkembangan dan riwayat sakit yang pernah dialami lengkap dengan catatan kapan saja si anak sakit, sakit apa, obat apa yang pernah diberi, berikut rekomendasi dan resep-resep dokter... pendeknya sampai hal terkecil pun didokumentasikan secara detil dan rapi.
Hal ini saya kira bukan pekerjaan mudah yang tidak menyita waktu, apalagi di tengah aktivitas dakwahnya yang demikian padat. Dari sini kita diyakinkan bahwa tidak ada dikhotomi antara keluarga dan dakwah. Pun tidak akan ada pertanyaan: "Mana yang lebih penting, dakwah untuk ummat atau membina keluarga?"
Memang perilaku Hasan Al Banna dalam mendidik anaknya belum tentu mencerminkan sesuatu yang IDEAL dilakukan. Semua yang ideal tetap milik Rosulullah SAW sebagaimana ucapannya, "Wa anaa khairukum li ahlii..." (Aku adalah orang yang paling baik diantara kalian kepada keluarga). Tapi, apa yang dilakukan Hasan Al Banna seperti yang tertera di buku ini, merupakan contoh lahir yang bisa menjadi inspirasi kebaikan bagi kita semua.
Bagi Sahabat, para Ayah sekalian, buku ini T.O.P BGT deh buat dibaca, karena ia menjadi salah satu contoh nyata para pejuang dakwah untuk memposisikan diri secara lebih tepat dalam mengemban amanah keluarga dan dakwah.

Monday, February 11, 2008

Info Pameran Buku Bandung

Sahabat, saya dapat info tentang pameran buku di Bandung nih. Ini adalah jadwal pameran yang diselenggarakan oleh IKAPI dan Pemkot Bandung.
1. Pesta Buku Bandung: 29 Januari sampai 4 Februari 2008. Di Pameran ini saya beli:
1. Cinta di Rumah Hasan Al Banna oleh Muhammad Lili Nur Aulia
2. Yang Berjatuhan di Jalan Dakwah
oleh Fathi Yakan
3. Mendidik Anak Laki-laki oleh Adnan Hasan Shalih Baharits
4. Mendidik Anak Perempuan oleh Abdul Mun'im Ibrahim
5. Sirah Sahabiyah jilid 2 oleh Mahmud Al Mishri
6. Messidona, biografi Lionel Messi oleh Sigit Budi Prasetyo
2. Islamic Book Fair: 29 April sampai 5 Mei 2008
3. Pameran Buku Bandung: 30 Juli sampai 6 Agustus 2008
Saya belum dapat info tentang pameran yang diselenggarakan oleh institusi lain. Kalau Sahabat ada info, kirim infonya kesini ya. Ditunggu!

Sunday, January 27, 2008

In Search of Fatima by Ghada Karmi

Judul: In Search of Fatima
Penulis: Ghada Karmi
Alih Bahasa: Risa Praptono
Penerbit: Diwan Publishing
ISBN: 979-25-4052-0
Harga: Rp. 55.000











Part One: Sinopsis
Novel ini ditulis oleh perempuan Palestina, Palestinian asli. Boleh dikatakan memoar, karena isinya menceritakan kehidupan penulis sejak kecil hingga kini.
Bermula dari kehidupannya yang 'normal' di Tulkarm, Palestina. 'Normal' dalam artian keadaan Palestina cukup tenang di bawah kendali Inggris. Sampai pada tahun 1948 ketika bangsa Yahudi telah berbondong-bondong mendatangi dan mendiami Palestina (atas izin Inggris). Disinilah konflik bermula (lagi!). Yahudi melancarkan serangan ke berbagai pelosok Palestina. Ribuan orang Palestina terusir. Ghada Karmi sekeluarga kemudian mengungsi ke Damaskus (ketika itu usianya baru 7 tahun). Dua tahun kemudian hijrah ke London.
Ghada Karmi mewakili ribuan Palestinian yang terusir secara paksa dari tanah kelahirannya, meninggalkan orang-orang yang dicintai, lalu pindah ke tempat asing. Di tempat asing inilah dia kehilangan identitas--tidak diakui sebagai orang Inggris, pun tidak bisa mengaku 'Arab' karena budaya dan pola hidupnya yang sudah 'Eropa banget'. Dia juga tidak punya tempat 'pulang', sebab negara Palestina-nya itu sudah tidak ada dalam peta, digantikan oleh Israel Raya.
Novel ini tidak menggunakan sudut pandang keagamaan (tidak seperti yang saya kira saat pertama kali melihat novel ini). Segala konflik Muslim-Yahudi, sepenuhnya dilihat dari sudut pandang kemanusiaan. Tapi at least, pembaca dapat mengetahui, mengerti dan marasakan penderitaan orang-orang yang terusir dari tanah kelahirannya, orang-orang yang mencari identitas Palestina-nya yang hilang.
Part Two: Kesalahan Penerjemahan
Ada satu hal yang bikin kepala saya pening dari novel terjemahan ini: banyaknya kesalahan dalam penerjemahan kata dan kalimat. Berikut saya ambil beberapa contoh:
1. Di halaman 31 baris 12 ada kalimat ini:
Ketika mawarnya mekar, mereka begitu besar, berwarna merah muda, harum dan begitu indah, sehingga orang yang lewat akan memetiknya.
Kalimat yang saya tebalkan, mungkin, di edisi bahasa Inggrisnya adalah they are so big. Disini ada kekeliruan dalam penerjemahan kata 'they'. Betul bahwa 'they' diartikan 'mereka' ke dalam bahasa Indonesia. Tapi ingat, 'they' (mereka) dalam bahasa Inggris bisa refers ke benda mati dan hidup, sedangkan 'mereka' dalam bahasa Indonesia, lazimnya refers to manusia saja. Ketika 'mereka' di refers kepada tumbuhan, dalam hal ini bunga mawar, maka kalimat tersebut menjadi janggal.
Oleh karena itu, saya pikir terjemahan yang baik untuk kalimat tersebut adalah sbb:
Ketika mekar, mawar-mawar itu begitu besar, berwarna merah muda, harum dan begitu indah, sehingga orang yang lewat akan memetiknya.
Coba bandingkan kalimat yang saya kutip di novel dengan terjemahan yang saya tawarkan. Logis mana?
Di paragraf-paragraf lain, penerjemah juga menggunakan kata 'mereka' yang refers pada sekumpulan rumah, makanan, dan benda-benda mati lainnya. Jadi aneh deh bacanya!
2. Keliru menerjemahkan 'for' yang artinya 'untuk' dengan 'for' yang artinya 'selama' (terkait dengan waktu). Di halaman 107 baris 7 ada kalimat:
untuk beberapa detik...
Kata yang saya tebal kemungkinan adalah 'for' dalam edisi bahasa Inggrisnya. 'For' jika diikuti waktu (...beberapa detik), artinya menjadi 'selama' bukan 'untuk'.
3. Keliru menerjemahkan 'it'. 'It' tidak selamanya diterjemahkan 'itu' atau 'ini'. Dalam bahasa Inggris, ada 'it' yang 'meaningless', tidak perlu diartikan. Tampaknya penerjemah novel ini 'lupa', sehingga banyak kata 'ini' dan 'itu' yang membuat kalimat-kalimat di novel ini malah lucu kedengarannya.
4. Keliru menerjemahkan 'however'. Jika 'however' berada dalam dua kalimat yang kontras, maka artinya adalah 'namun demikian', bukan 'bagaimanapun'. Ini kesalahan yang umum terjadi di Indonesia.
5. Dan lain-lain!
Kekeliruan tersebut tentu saja sangat mempengaruhi maksud setiap kalimat dalam novel ini. Seringkali saya merasa bingung ketika membaca sebuah paragraf: "Ini apa sih maksudnya? Kenapa kalimat ini sepertinya berputar-putar? What is the point??"
Kalau sudah begitu, saya gunakan 'sense ke-bahasa inggris-an saya', untuk memahami maksud sebenarnya. Setelah beberapa lama, barulah saya bisa menyimpulkan: "Oh, barangkali begini maksudnya. Ada kekeliruan dalam menerjemahkan kata ini, ini, ini..."
Karena itu, Sahabat-sahabat, saya sarankan untuk beli edisi bahasa Inggrisnya saja (kalau ada). Jika tidak, gunakanlah 'sense ke-bahasa Inggris-an' Sahabat, untuk lebih memahami makna disetiap kalimat di novel ini.

Monday, November 05, 2007

Alhambra by Washington Irving

Judul Buku : Alhambra
Penulis : Washington Irving
Penerbit : Navila
Alih Bahasa : Margono
Jumlah Halaman : 550
Harga : (?) lupa... :D

Saya merasa tidak sedang membaca sebuah novel ketika membaca Alhambra ini. Cerita di dalamnya lebih mirip dengan sebuah catatan perjalanan yang dialami langsung oleh Washington Irving (kita sebut 'Pak Irving' saja ya... biar gampang :D). Berkali-kali saya baca kata pengantar dari penerbit bahwa ini adalah novel, ini 'cuma' cerita fiktif. Tapi, tetep aja perasaan lagi baca catatan pribadinya Pak Irving... Ya sudahlah!
Ini bukti bahwa Pak Irving mampu menggambarkan segalanya secara detail. Seolah kita sedang memasuki Spanyol di abad ke 18, mengunjungi Granada, Cordova dan Alhambra yang termasyhur itu! Kompleks istana yang pernah menjadi permata dunia, yang pada saat itu terbengkalai tidak terurus. Hanya gelandangan, burung liar dan kelelawar yang menjadi penghuninya. Namun, gambaran mendetail dari Pak Irving mengenai sudut ruangan, pahatan di dinding, seni arsitektur dan segala macam ornamen yang tersisa di istana Alhambra, membuat kita (tetap) berdecak kagum. Sungguh hanya manusia yang beradab tinggilah yang bisa membangun kompleks megah itu. Dan (untuk sementara) berbanggalah kita, bahwa para pembangun itu adalah saudara kita, muslimin Andalusia.
Pak Irving juga bercerita banyak tentang legenda rakyat Spanyol. Dari legenda-legenda itu bisa diambil kesimpulan bahwa rakyat Spanyol menyimpan kebencian dan kedengkian pada bangsa Moor (sebutan untuk Muslim Andalusia). Ah, how could it happen?! Padahal bangsa Moor-lah yang pertama kali menundukkan mereka dalam cahaya Islam, memakmurkannya, dan menjadikannya sebagai pusat peradaban dunia dikala Barat dalam masa kegelapan...
Kini Alhambra dijuluki Istana Yang Hilang atau Kejayaan yang Sirna. Ia menjadi saksi bisu atas ketidakadilan itu. Dan kita memang harus mengakui bahwa kemunduran umat Islam di Spanyol disebabkan oleh kita sendiri. Konflik internal, perebutan kekuasaan, dan virus wahn telah menjangkit di hati-hati kaum muslimin. Kemunduran umat Islam ini, bukan pula disebabkan oleh kehebatan dan kekuatan tentara Salib, seperti yang banyak di simpulkan oleh ahli sejarah. Maka dari sinilah kita mengambil pelajaran.
Berbangga hati pada kejayaan masa lalu, bolehlah dikit! Tapi ya.. semua itu tidak akan kembali kalo kita (saya, maksudnya), gini-gini aje, nggak ada kerja nyata...
Untuk Alhambra, kita hanya bisa bernostalgia:

Di tengah kesibukan kota Granada
Kini terbina indah sebuah menara
Setelah lima ratus tahun menunggu
Akhirnya azan terdengar di situ

Suara itu kembali bergema
Mengajak sujud pada Yang Esa
Bersihkan segala debu dan noda
Yang terpalit di kubah Al-Hambra

c/o
Al-Hambra
Singgahsanamu pernah bersinar
Al-Hambra
Indralokamu merah bercahaya
Dengan cahaya iman dan taqwa

Terdengar azan di kota lama
Gemersik di seluruh buana
Nyalakan cinta yang membara
Perjuangan yang tiada sudahnya

Sejarah seringkali bertandang
Tamadun silam kembali gemilang
Bangun Granada dan Kordova
Teguhkan istana Al-Hambra

Al-Hambra
Singgahsanamu pernah bersinar
Al-Hambra
Indralokamu merah bercahaya
Umat silam membina empayar
Kegemilangan

Al-Hambra ..Al-Hambra
Andalusia oh Al-Hambra

Al-Hambra
Singgahsanamu pernah bersinar
Al-Hambra
Indralokamu merah bercahaya
Bagunlah Granada berdirilah Kordova
Teguhkan kembali istana Al-Hambra
Ssuburkan semangat Andalusia
Subur semula Al-Hambra

Alhambra, Far East

Tuesday, September 11, 2007

Bandung Islamic Books Expo

Dengan tema 'Menyambut Ramadhan Dengan Buku Semakin Seru', MQS Publishing dan kawan2 tentunya, menyelenggarakan Bandung Islamic Book Expo (Bibex). Bertempat di Be Mall, Jl. Naripan Bandung.
Di pesta buku kali ini saya cuma beli 6 buku. Sebab, hmm.. ada banyak sebab, hehe. Pertama, saya harus siapkan budget yg cukup besar buat PLP (Program Latihan Profesi) di semester ini. Artinya, jatah beli buku bulan ini berkurang. Kedua, buku yang dibeli bulan Agustus lalu pun belum dibaca semua (cuma 2 lagi sih). Jadi sekarang cukup sekedar 'berpartisipasi dalam meramaikan' Bibex ini :)
Ini lho buku2 yg saya beli:
1. Fiqih Wanita oleh Dr. Yusuf Qardhawi.Penting memiliki buku ini, khusunya buat saya sebagai wanita, ehm (nggak diragukan lho! :D).
2. Menangkal Bahaya JIL dan FLA oleh Hartono Ahmad Jaiz. JIL dah tau kan? (Jaringan Islam Liberal) sedangkan FLA itu Fiqih Lintas Agama. Buku ini penting buat membentengi diri (saya khususnya) dari kesesatan dalam berakidah.
3. Disayang Anak Hingga Akhir Hayat oleh Zahra Latifah. Kenapa beli buku ini? Karena.. hmm tertarik aja dengan buku2 pendidikan anak.
4. Cinta & Internet oleh Tim Islam Online. Banyak kan orang2 yg terjebak dalam hal ini (TIDAK termasuk saya lho, swear!). Buku ini kelak akan saya pinjamkan kepada siapa pun yg 'nelongso' oleh cinta di dunia maya, juga buat Sahabat2 yg pengen tahu syariat seputar chatting! (nah lho!).
5. Mengembara Mencari Tuhan oleh Syaikh Nadim Al-Jisr. Ini satu2nya novel yg saya beli. Padahal udah diniatin nggak akan beli lho, tapi tetep aja tangan ni gatal pengen ngambil.. hehe
6. Surat Untuk Abang. Ini karya 'keroyokan' Yudith Fabiola, Izzatul Jannah, Novia Syahidah dan Pipiet Senja. Kenapa saya beli ini? Disebabkan oleh salah satu penulisnya: Yudith Fabiola alias Ummu Nida! (Ummi Nida pasti keGRan nih). Yang mau liat2 blog nya, monggo klik aja disini.
Oh ya, maaf nggak saya foto buku2nya. Kamera saya dipinjam temen. Udah dua minggu lebih tuh.
Posting selanjutnya mungkin tentang KKN kemarin. Aduh, padahal udah cukup lama tuh 'kejadiannya'. Tapi ya.. berhubung lagi sibuk, saya nggak sempet posting. Apalagi foto2 yg mau diupload banyak kan. Maaf banget buat temen2 (khususnya kelompok KKN-ku) yg udah nunggu lama. InsyaAllah minggu depan diposting.

OK deh, sampai disini dulu.
Selamat berkarya di bulan Ramadhan.

Saturday, August 11, 2007

sambungan posting--Entry Two: Pameran Buku Bandung

Tujuh Agustus lalu, saya kembali ke Landmark. Niatnya sih beli novel2 Tere Liye doank. Eh, ternyata 'kabita' juga oleh buku2 lainnya.1. Moga Bunda Disayang Allah oleh Tere Liye
2. Sang Penandai oleh Tere Liye
3. Rembulan Tenggelam di Wajahmu oleh Tere Liye
4. Gadis dalam Kaca oleh Izzatul Jannah. Novel lama, tapi telah dicari2 sejak lama.
5. Setangkai Puisi Cinta oleh Izzatul Jannah. Ini adalah novel Setitik Kabut Selaksa Cinta jilid 2. Belum akan dibaca karena saya hunting jilid pertamanya dulu nih.
6. Harafisy oleh Naguib Mahfouz. Novel lama, tapi bagaimanapun ini kan karya besar. Di Indonesia baru terbit terjemahannya ini tahun 2004.
7. Fathimah, The True Story of Muhammad and Khadijah's Beloved Daughter oleh Muhammad Amin. Ini buku biografi Fathimah yang lengkap yang baru saya miliki. Memang banyak buku2 mengenai Fathimah ini. Tapi bukankah kita juga harus seleksi terhadap siapa penulis, siapa penerbit? Buku yang satu ini saya kira tidak menunjukkan suatu 'kefanatikan' terhadap suatu 'golongan'.
8. 'Aisyah, The Greatest Women in Islam oleh Sulaiman an-Nadawi. Ini juga biografi lengkap tentang 'Aisyah, yang paling lengkap--menurut penulisnya, untuk saat ini.

Mudah2an Ramadhan nanti ada Islamic Book Fair lagi. Saya mau beli 'buku2 serius' saja. Tidak seperti saat ini yang kebanyakan novel :D. Di pameran kemarin sebenarnya saya udah niat beli buku2 aqidah, tauhid, bahkan tafsir al-Azhar-nya Buya Hamka, etc. Sayangnya ini bukan momen pameran buku islam. Jadi, buku2 itu agak jarang (penerbit tidak membawa buku2 itu ke arena pameran). Kalaupun ada, diskonnya nggak gede2an :), nggak asyik dong buat diriku yg budgetnya pas2an :(.

Saturday, August 04, 2007

KKN + PAMERAN BUKU BANDUNG 2007 + BINGKAI KEHIDUPAN

Entry One: Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Assalamualaikum sahabat2 sekalian... Long time no see ya! Kemanakah diriku?
I'm here, in Soreang sejak 19 July lalu. Lagi Kuliah Kerja Nyata Wajib Belajar 9 Tahun (KKN Wajar Dikdas 9 th). KKN adalah mata kuliah umum yang wajib diambil oleh semua mahasiswa. Here, I with my friends are doing big jobs; try to campaign wajibnya pendidikan SD n SMP, pendataan anak usia sekolah, tindak lanjut kasus2 anak putus sekolah, and anything to do with education. Desa yang kami tempati adalah Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Soreang adalah Ibu kota Kabupaten Bandung.
Desa Pamekaran ini kelihatannya sudah sedikit maju dibandingkan dengan desa lain di kecamatan Soreang ini. Lihatlah! Jalan yg ramai dilalui kendaraan umum dan pribadi, juga kereta kuda (disini disebut 'keretek') yang bersaingan di jalan raya. Rumah sewa kami berdampingan dengan klinik tes laboratium di sebelah kirinya, dan dokter spesialis anak di sebelah kanannya. Seratus meter dari posko (rumah sewa) kami adalah pusat kota. Disini, laiknya sebuah kota, ada Rumah Sakit Umum, Supermarket, sampai pun Warnet! (Saya sekarang ini tengah online di warnet ini). Kami sekelompok (ber-10) sering ketawa geli, kok KKN di tempat seperti ini? Biasanya kan di desa2 tertinggal, isolated dan 'jauh dari peradaban', hehe. Hmm, nggak ada tantangan ya.
Tapi, biar begini ada untungnya juga. Kehidupan kami sedikit 'manusiawi'. Maksudnya jauh dari kesulitan hidup di desa. Disini segala nyaman, segala mudah, segala tersedia.
Well, dimanapun tempat KKN, misi harus tetap dijalankan. Mudah2an keberadaan kami disini menjadi sebentuk kecil pengabdian di dunia pendidikan. Kita ingin negeri ini maju, kan? Dan segalanya bermula dari pendidikan.
Terkait dengan kesibukan KKN, maka blog ini akan sering ditinggalkan (lha, emang sejak awal July lalu dah ditinggalkan?!). Mungkin sampai 27 Agustus nanti. Saya tengok sekali2 saja, kalau ada kesempatan ke warnet. Jadi, mohon maaf kalau ada pesan/komentar yang tidak sempat ditanggapi.
Oh ya foto2 KKN diupload nanti saja ya, lagi buru2 nih.
Entry Two: Pameran Buku Bandung 2007
Ini pameran buku besar yang ke empat kalinya di Bandung. Kali ini penyelenggaranya adalah Pemerintah Kota Bandung. Pada 1 Agustus lalu, saya curi2 kesempatan (tepatnya kabur! hehe) untuk pergi ke Landmark, tempat pameran berlangsung. Ini buku2 yang saya beli:
1. Terapi Kerasukan JIL oleh Abu Umar Abdillah. Pertama kali lihat, sekilas judulnya terbaca 'Terapi Kerasukan JIN'. Ah nggak menarik. Lalu, secara nggak sengaja baca lagi. Ternyata 'Terapi Kerasukan JIL' (Jaringan Islam Liberal), bukan JIN!! (maklum, belum periksa mata lagi, hehe). Buku ini menarik kan. Siapa sih yang nggak gregetan sama tingkah orang2 yang kesurupan JIN, eh.. JIL?!
2. Kebangkitan Islam di Andalusia oleh Ahmad Mahmud Himayah. Saya tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan Islam di Spanyol. Buku ini menggambarkan sekilas geliat Islam yang berabad lalu dibumihanguskan di Andalusia itu.
3. Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga oleh Ust. HM. Anis Matta. Ini kumpulan tulisan beliau di kolom Ayah, majalah UMMI. Saya beli buku ini dalam rangka melengkapi koleksi tulisan2 Ust. HM. Anis Matta :)
4. Memahami Pikiran dan Bahasa Bayi oleh Dr. Richard Woolfson. Hm.. lagi2 tentang bayi :) Udah tau kan kalo saya emang punya minat besar di dunia yang satu ini? hehe
5. Bayang Bayang Pohon Delima oleh Tariq Ali. Sebelumnya saya pernah mendengar judul dan membaca sedikit reviewnya, entah di blog siapa. Lupa. Trus, di pameran lalu saya baca sedikit sinopsinya (yang settingnya adalah masa2 setelah Andalusia jatuh ke tangan Salibis). Intinya tentang Islam di Spanyol. Menarik hati. Akhirnya belilah.
6. The Thief of Baghdad oleh Alexander Romanoff. Ini ada filmnya kan? Kata seorang teman bagus sih. Tapi saya lebih tertarik beli bukunya daripada nonton filmnya.
7. Hafalan Sholat Delisa oleh Tere Liye. Buku ini udah saya baca habis. Dan saya merasa menyesaaaal sekali karena nggak baca dari jauh2 hari. Buku ini sungguh memainkan perasaan (ceile..). Tapi bener lho! Berapa kali saya berhenti ketika membaca di halaman2 tertentu. Nangis sejadinya-jadinya (tapi nangisnya pelan2 sih, kan malu sama teman2 sekamar). Melankolis banget ya diriku?
Hari Selasa nanti saya mau beli lagi novel2 terbaru Tere Liye. Ada yang mau nitip? :D
Banyak temen2 yang nanya gini: "Beli buku lagi?! Aduh Di, Emang yang dibeli di pameran kemarin (di Paris Van Java awal July lalu) udah dibaca semua??".
Hmm, emang ada satu lagi yang belum dibaca habis yaitu Fiqih Bayi (baca buku yg satu ini santai aja lah. Kan bayinya juga belum ada, hehe). Sedangkan novel2 itu, rata2 selesai dibaca dalam satu hari, kecuali Alhambra. Perlu waktu 2 Minggu untuk 'menghabisinya' :).

Entry Three: Bingkai Kehidupan

Mengarungi samudera kehidupan // Kita ibarat para pengembara // Hidup ini adalah perjuangan // Tiada masa 'tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah // Tak akan sirna ditelan masa // Segores luka di jalan Allah // Kan menjadi saksi pengorbanan

Allah... ghoyatuna // Ar-Rosul... qudwatuna // Al-Quran... dusturuna // Al-Jihad... sabiiluna // Al-Mautu fii sabilillah... asmaamaniina

Allah adalah tujuan kami // Rosulullah teladan kami // Al-Quran pedoman hidup kami // Jihad adalah jalan juang kami // Mati di jalan Allah adalah cita2 kami tertinggi!

Satu nasyid dari Shoutul Harokah ini menjadi penyemangat saya di medan KKN ini.




Tuesday, July 10, 2007

sambungan entry--Lagi, Pesta Buku 2007

Di Pesta Buku kali ini saya banyak beli buku fiksi. Sengaja beli bacaan yang ringan2, untuk merilekskan pikir :). Jadi, untuk bulan ini stok novel melimpah :D

1. Jalan Dakwah Muslimah oleh Ali Abdul Halim Mahmud. Buku dakwah kayak gini harus selalu dibaca. Biar semangat dakwah kita nggak luntur :)
2. Fiqih Bayi oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Ini buku yg pengen saya beli sejak pertama kali lihat di Islamic Book Fair lalu. Terdorong oleh minat besar di dunia bayi :D. Apalagi kalau liat penulisnya, nggak diragukan lagi kualitas isinya.
3. AlHambra oleh Washington Irving. Ini dia novel yang kucari-cari! Begitu saya liat, langsung sambar aja! Harganya 60 ribu. Erm, padahal di Islamic Book Fair lalu 'hanya' sekitar 50 ribu. Tapi, nggak papa lah. Beda dikit. Ngapain ditawar? Buang2 waktu.
4. Dalam Mihrab Cinta oleh Habiburrahman El Shirazy. Ini novel terbaru Kang Abik, jangan sampai ketinggalan.
5. Langit-langit Cinta oleh Najib Khailany
6. Sabda-sabda Cinta oleh Najib Khailany. Saya lagi ngoleksi novel2 Najib Khailany. So, setiap nemu judul baru, wajib beli.
7. Sebab Aku Cinta oleh Nurul F. Huda. Buku yang udah cukup lama. Terbit tahun 2004. Tapi judulnya ini sering saya dengar. Jadi, begitu lihat bukunya, langsung beli deh.
8. Hidangan Nasi Lezat oleh Mary Winata.
"Teteh, Uji mah mau buku ini, Teh!" said adik saya, Fauziah. Kirain dia ngambil buku remaja atau apalah yg sesuai dengan dunianya, eh kok malah beli buku masakan. Adik perempuan saya satu2nya ini emang kayak perempuan (lha, emang diragukan?). Maksudnya gini, dia tuh baru 12 tahun, tapi sisi2 kewanitaanya udah keliatan banget. Suka dandan, pandai masak, pola pikirnya 'cewek banget'. Beda jauh dengan kakaknya yang nggak suka dandan, udah gitu nggak pandai masak, childish pula! (Wah wah wah, mesti belajar ke adik nih).
Buat Sahabat2 yang kemarin belum sempat pergi ke Pesta Buku ini, jangan kuatir. Bulan Agustus nanti ada lagi pesta buku. Biasanya sih di Landmark. Siap2 aja ya. Saya sendiri sepertinya nggak bisa berkunjung :(. Saya KKN sih di sebuah desa nun jauh dari Kota Bandung. Walaupun ada izin pulang, tapi saya males turun gunung :D.
Oh ya, tentang KKN, saya ceritakan nanti saja ya!

Sunday, July 01, 2007

Rihlah Ilallah-Najib Kailany

Prolog
Suatu hari, (saya lupa tanggal, bulan bahkan tahunnya :D) ketika melihat-lihat rak buku Ummu Uswah (my auntie) saya temukan satu novel. Saya heran. Kenapa? Sebab, both Ummu and Abu Uswah rasanya tidak pernah mengkoleksi novel/buku fiksi, kecuali untuk anak-anak mereka. Saya pernah nyangka, bahwa mereka tidak punya selera sastra :D.
Novel itu berjudul Bayang-bayang Hitam oleh Najib Khaelany. Lalu saya baca sedikit biografi sang penulis--yang ternyata aktivis harakah Ikhwanul Muslimin. Setelah membaca ini barulah saya bergumam: "Oo... penulisnya aktivis dakwah toh?! Pantes novel ini ada di koleksi buku Ummu and Abu Uswah!"
Memang kebanyakan buku-buku mereka bertemakan dakwah, harakah, dan tarbiyah.
Pada 5 April lalu, saya beli novel Rihlah Ilallah ini, sebab tertarik oleh tulisannya di novel Bayang-bayang Hitam.
Langsung Ke Inti
Setting yang mendominasi novel ini cukup menyeramkan: di Penjara Perang! Hampir di setiap bab kita akan diakrabkan dengan berbagai bentuk penyiksaan yang ditimpakan kepada para narapidana. Siapakah narapidana itu? Mereka aktivis dakwah Ikhwanul Muslimin (IM). Juga mereka yang hanya dicurigai memiliki hubungan dengan IM.
Ketika membaca bab demi bab tentang bagaimana para 'penguasa penjara' melakukan penyiksaan, ingatan saya tidak lepas dari mantan penghuni penjara dalam kasus yang sama (keterlibatan dengan harakah IM) yang kisahnya telah dibukukan: Perjuangan Wanita Ikhwanul Muslimin, Zainab Al-Ghazali (buku ini diterbitkan oleh Gema Insani Press). Aduh, betapa kondisi penjara yang mencekam, betapa cara menyiksa, cara menginterogasi, cara membuat pengakuan dan lain-lain, adalah PERSIS dengan apa yang dialami oleh Zainab Al-Ghazali (Alm). Saya nggak tau apakah pak Najib Khaelani ini pun pernah mengalami penyiksaan di penjara perang?
Membaca novel ini membuat saya semakin tertarik dan ingin mengenal lebih jauh mengenai Ikhwanul Muslimin dan kiprahnya di medan dakwah. Saya juga jadi ingin membaca kembali sejarah Mesir di masa revolusi dan rezim Gamal Abden Nasser (di sekolah kan nggak diajarin!). Tanpa pengetahuan yang baik tentang IM dan kondisi perpolitikan di masa Gamal Abden Nasser, saya kira novel ini kurang bisa dinikmati :).
Mengenai kisah cinta Athwa dan Nabila (dua tokoh utama novel ini), saya sih kurang tertarik untuk berkomentar. Karena itu semua sepertinya cuma 'bumbu' agar pembaca tidak cepat jemu. Yang paling ingin disampaikan penulis barangkali pesan dakwahnya.
Nah, izinkan saya mengutip kalimat di novel ini:
Ma'ruf menyahut dengan tersenyum, "Sementara kalangan mengira Ikhwanul Muslimin telah berakhir selamanya. Pendapatku pribadi, kafilah terus berjalan. Dan pertempuran terus berlangsung. Dan peperangan terus terjadi sepanjang kehidupan dunia masih ada. Meskipun aku merasakan akan adanya tambahan siksaan dan kezaliman atas diri kita, tetapi aku merasakan kebahagiaan yang tidak sedikit." (p. 245)
Saya setuju dengan perkataan Ma'ruf. Meskipun para Ikhwan disiksa, dizalimi dan dibunuhi, Ikhwanul Muslimin tidak akan pernah berakhir. Semangat dakwahnya terus bersinar, menembus batas-batas geografis, hinggalah menyebar di 70 negara muslim termasuk bumi ini, Indonesia.
Perjuangannya menjadi inspirasi bagi semua harakah islamiyah yang mendambakan tegaknya syariat Islam di muka bumi.
Epilog
Di Islamic Book Fair lalu, saya beli novel Najib Khaelany yang lain: Pengantin sang Dajjal. Melihat penulisnya Najib Khaelany saya sambar aja langsung! Nggak baca-baca sinopsisnya, nggak berpikir dua kali. Ketika istirahat (capek dong mengelilingi puluhan stand) dan makan di lokasi acara, saya baca-baca sinopsisnya. Diperkenalkanlah tokoh didalamnya, Athwa dan Nabila berikut rangkuman kisah mereka. Waaah, ini kan sudah saya baca di novel berjudul Rihlah Ilallah? Kenapa bisa begini?? Kenapa bisa ada dua novel terjemahan dengan judul yang berbeda jauh? Akhirnya saya kembali saja ke stand Pro-U Media. Apakah bisa ditukar dengan buku lain. Alhamdulillah Mas yang ngejaga standnya baik, novel itu boleh ditukar dengan buku lain.
Jadi, kalau Sahabat-sahabat menemukan novel Rihlah Ilallah dan Pengantin sang Dajjal karya Najib Khaelany, nggak usah beli dua-duanya ya! Itu isinya sama aja, hanya beda pernerbit. Rihlah Ilallah diterbitkan oleh Eranovis dan penerjemahnya Habiburrahman El Shirazy sedangkan yang satu lagi entah apa nama penerbitnya yang pasti dari Bandung dan penerjemahnya entah siapa, saya kan nggak sempat baca-baca lebih jauh.
Novel Najib Khaelany yang lain yang udah saya baca: Bayang-bayang Hitam, Wahsyi si Pembunuh Hamzah, dan Karena Angin Cinta. Apakah saya akan mempublish ulasan novel-novel itu disni? Tergantung demand dari Sahabat-sahabat sekalian :D

Tuesday, June 19, 2007

Lagi, Pesta Buku 2007

Lagi2 ada pesta buku di Bandung. Sampai pertengahan tahun 2007 ini, sudah ada 3 pesta buku besar2an yang diselenggarakan: Pesta Buku 2007 pada bulan Februari di Landmark Convention Hall, Islamic Book Fair 2007 pada bulan Maret di Be Mall dan pesta buku pada 30 Juni-8 Juli nanti di Paris Van Java on jalan Sukajadi. Tidak tanggung2, pesta buku kali ini melibatkan 200 penerbit.
Apa sebenarnya yang membuat kota Bandung begitu sering menyelenggarakan pesta buku? Alasannya adalah antusiasme warga Bandung untuk berbelanja buku. Belasan ribu buku sukses terjual di setiap ajang pesta buku. Luar biasa. Alasan lainnya mungkin harga buku di Bandung relatif lebih murah dibanding dengan kota lain.
Kalimat 'Bandung Lautan Buku' pun menjadi akrab di telinga kita. Kalau Yogyakarta disebut Kota Pelajar, bolehkah Bandung disebut Kota Buku?
Well Sahabat2, saya ngomong kesana kemari sebenarnya intinya adalah giving information to warga Bandung sekalian, jangan sampai melewatkan pesta buku kali ini! Juga buat Sahabat2 yang kebetulan ada di Bandung on June, 30 until July, 08, untuk mampir dulu ke Paris Van Java on jalan Sukajadi where pesta buku diselenggarakan, then belanja banyak2 ya! Kalo nggak, dijamin menyesaaal! Siapkan budget yang cukup dari sekarang :)

Wednesday, May 30, 2007

Memoar Cinta di Medan Dakwah

Memoar Cinta di Medan Dakwah. Buku yang ditulis oleh ust. Cahyadi Takariawan ini merangkumi pengalaman/aktivitas dakwah beliau ketika ditugaskan di Wilayah Dakwah 3 oleh 'Partai Tertentu', (yang pada tahun 2004 berubah nama menjadi 'Partai Tertentu Sejahtera', hehe). Wilayah Dakwah 3 ini meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Sulawesi dan Indonesia Timur: Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Nun jauh di Indonesia Timur, tangan2 dakwah belumlah menjamah. Dakwah disana, di daerah yang selalu bergolak, tentulah memiliki mihnah yang jauh lebih berat dibandingkan dengan di pulau Jawa, misalnya (konon, pulau Jawa sedikit lebih maju daripada wilayah Indonesia Timur).

Saya sangat terkesan dengan satu cerita di buku ini. Yaitu tentang dua orang akhwat, yang demi kemaslahatan dakwah, MENIKAH dengan Kepala Suku di Wamena, Papua! Mereka meninggalkan 'gemerlapnya' pulau Jawa dan rela hidup di 'gelapnya' Papua. Mereka menjauh dari 'keberadaban' pulau Jawa dan sabar menghadapi 'keprimitifan' Papua. Mereka.. Demi Allah, mulia! Inilah mungkin yang disebut menikah di jalan dakwah. Pahit ya?

Buku ini, kata Ustaz Cahyadi, tidak hanya mengabadikan kenangan dari sebuah perjalanan, akan tetapi mengajak kita untuk melihat kedepan: bahwa ada banyak hal yang belum kita lakukan, bahwa ada banyak peluang yang bisa kita optimalkan, bahwa ada banyak tantangan yang harus kita selesaikan.
Ini buku yang membuat kita terjaga setelah sekian lama 'terbuai' oleh, salah satunya, kecukupan fasilitas dakwah di pulau Jawa.

Monday, May 28, 2007

Mengeja Cinta Dalam Nama-Nya



Izzatul Jannah (Setiawati Intan Savitri) kembali menulis buku seputar kerumahtanggan. Setelah 'sukses' dengan Diary Pengantin-nya, kali ini ia menulis buku entitled Mengeja Cinta Dalam Nama-Nya.
Buku ini adalah sebuah upaya untuk memahami relasi pria-wanita dalam perkawinan dengan perspektif cinta dan penciptaan keduanya. Mengkaji tentang hakikat manusia, wanita, pria dan cinta. Kepala saya agak pening membacanya! Apalagi ini dikaitkan dengan dunia kerumah-tanggaan.
Mungkin buku ini lebih tepat dibaca oleh yang sudah menikah. Lebih tepatnya lagi buat pasangan yang usia pernikahannya sudah cukup lama, misalnya dua atau tiga tahun (Eh, tapi ada yang bilang usia segitu masih dikatakan 'baru'). Iya gitu? Ah, terserahlah.

Saya rekomendasikan buku ini kepada Ummu Nufayl_Nuha. Segera miliki buku ini Ummi, bacaan bagus untuk mengasah kepekaan cinta kepada Abu Nufayl_Nuha! :P

Monday, May 14, 2007

Islamic Book Fair 2007

Saya pergi dua kali ke Islamic Book Fair 2007 ini. Kali pertama bersama adik dan sepupu, kali kedua bersama sahabat sehidup semati (hoho..!), Nuris. Di rumah, saya udah membuat list buku2 yang mau dibeli. Tapi begitu sampai di Be Mall, jadi lain deh ceritanya. Ternyata list buku itu nggak berguna, hehe. Ya, sebab ada begitu banyak buku yang menarik hati. Jadilah saya beli sesuka hati. Ini lho, buku2 yang udah dibeli:


1. Memoar Hasan Al-Banna, pengantar oleh KH. Rahmat Abdullah (Alm)
2. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin jilid 2, oleh Asy Syahid Imam Hasan Al-Banna
3. Ringkasan Riyaduhs Shalihin Imam Nawawi, oleh Syaikh Yusuf An Nabhani
4. 35 Sirah Shahabiyah jilid 1, oleh Mahmud Al-Mishri
5. Siti Khadijah, The True Love Story of Muhammad, oleh Abdul Mun'im Muhammad
6. Dari Gerakan Ke Negara, oleh HM. Anis Matta, Lc
7. Di Atas Pagar-pagar Damaskus, oleh Ali Ahmad Bakatsir
8. Karena Angin Cinta, oleh Najib Kailany
9. Kisah Para Nabi untuk Anak, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
10. Lain-lain: 3 kaset nasyid, buku2 cerita anak buat adik, al-Ma'tsurat sughra (al-ma'tsurat yg saya miliki udah 'lecek', saking sering dibaca (?), hehe..)
Sebenarnya buanyaaak lagi buku yang pengen dibeli. Salah satunya buku Fiqh Bayi! Curious gitu.. pengen baca. Saya kan menaruh minat yang cukup tinggi pada dunia bayi, hehe. Sayang, budget hanya 250ribu, jadi nggak bisa beli lebih banyak lagi. Kesian deh saya! Ada yang mau nyumbang? hehe, becanda ding!
Oh ya, lagian saya kan sedang sibuk menyiapkan PROPOSAL SKRIPSI. So I HAVE TO (alah terpaksa!) read buku2 kuliah atau referensi lain yang terkait dengan research yang saya kerjakan. Do'akan saya supaya TIDAK TERGODA (untuk sementara waktu) oleh buku2 selain buku kuliah.
Those books, I mean the books I've bought, probably will be read in the middle of June.



Monday, April 30, 2007

Tentang Salim A. Fillah

Salim A. Fillah adalah penulis muda (saat ini usianya 23 th) yang piawai memadukan dalil dengan kisah, norma dengan hikmah, dan membingkainya dalam nuansa sastra yang indah. Gaya bahasanya tak selalu membaku, meremaja, namun justru menjadi kekhasan rasa penuh warna. Gaya bertuturnya melompat lincah, meliuk cepat, kadang mengalun syahdu serta berirama
Membaca buku-buku Salim A. Fillah membuat saya sering senyum2 sendiri, atau berdecak kagum, atau bahkan mendesah sendu. Pokoknya seperti diajak mengobrol langsung oleh Salim dan kemudian terlibat dengan gagasan2nya. Karena itu saya merasa wajib mengkoleksi buku2nya :). Sampai saat ini, sudah ada 5 buku yang ditulisnya. Kita akan me-review-nya satu persatu.

Monday, April 23, 2007

Buku, Buku dan Buku

Entry one: Bandung Lautan Buku
Di pintu angkot saya lihat stiker, tentang pameran buku. Dengan tema (atau organizer nya sih?) Bandung Lautan Buku, maka pada 5 hingga 13 Mei mendatang akan ada Islamic Book Fair 2007. Diselenggarakan di Be Mall (Bandung Electronic Mall) jalan Naripan No. .. (hmm berapa ya? saya lupa), Bandung.
Nah, don't miss it...

Entry two: Entry Buku
'Afwan jiddan. Begitu yang bisa saya katakan sampai sekarang ini. Saya udah janji pada beberapa sahabat untuk mereview sedikit tentang buku-buku, terutamanya yang dibeli di pameran buku di awal Februari lau. Tapi, sampai sekarang belum. Tengah di uji dengan banyak aktivitas akhir-akhir ini. Sebagai gantinya, insyaAllah selama sebulan yang akan datang, saya akan lebih banyak meng-update blog ini dengan entry review-an buku. Makanya pantengin terus blog ini ya...

Entry three: Blog Buku?
One of my classmate suggests me to make blog buku. Hm... idenya sih bagus. Tapi, gimana ya.. blog yang satu ini aja jarang di-update, apalagi kalo punya dua, hehe. Lagian saya kan nggak rajin2 amat membaca buku, setahun nggak sampai 100 buku. Buku yang saya baca pun, buku-buku yang 'simple'. Se-simple pengetahuan yang saya miliki.
Tapi... saya pikir2 lagi deh!

Sunday, February 11, 2007

PESTA BUKU 2007

01-07 Februari 2007
Landmark Convention Hall, Jl. Braga, Bandung.


Photobucket - Video and Image Hosting

1. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, oleh Salim A. Fillah
2. Memoar Cinta di Medan Dakwah, oleh Cahyadi Takariawan
3. Mengeja Cinta dalam Nama-Nya oleh Izzatul Jannah
4. Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Nabi, oleh Khalid Muhammad Khalid
5. Kisah-kisah Teladan 20 Sahabat Nabi, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
6. Kisah-kisah dalam Al-Qur'an, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
7. Hidangan dari Kentang, oleh Rochimah & Rini

Buku mana yang menarik hatimu?

Sunday, January 14, 2007

Posting Tertunda (KEAKHWATAN 4)

KEAKHWATAN 4 (TARBIYAH RUHIYAH): Menumbuhkan Potensi Fitrah, Memberdayakan Potensi Iman.
Ini dia KEAKHWATAN 4 yang pernah saya janjikan untuk dibahas. Seri ke 4 ini berisikan Tarbiyah Ruhiyah bagi akhawat muslimah, diuraikan dalam 10 bab.
Akhwat fillah, telah kita maklumi bahwa manusia memiliki beragam unsur, yaitu fisik, akal pikiran dan ruhani. Ketiga unsur tersebut berbeda fungsi namun ketiganya saling berkaitan. Ruhani, bagaimanapun, memiliki kedudukan yang demikian urgen di banding dua unsur lainnya. Mengapa? Karena ruhani bisa dianggap sebagai pengendali dan penentu arah manusia. Sebagai contoh, betapa banyak manusia yang telah sukses mendidik fisik dan akal pikirannya dan lupa untuk mendidik ruhaninya. Maka jadilah mereka zombie-zombie (hiii...!) yang berkeliaran di muka bumi.
Sebaliknya, tak sedikit manusia yang memiliki fisik lemah namun ruhaninya terdidik, senantiasa hidup dan lalu hidupnya penuh makna. Lihatlah pahlawan kita Jend. Sudirman yang fisiknya lemah tak berdaya itu masih sanggup memimpin perang gerilya mengusir Belanda. Tengoklah Asy-Syahid Syaikh Ahmad Yassin yang fisiknya lumpuh tak bergerak, justru menjadi simbol perlawanan terhadap Yahudi! (laknatullah 'alaih)
Lalu apa sih urgensi pembinaan ruhani itu?
1. Asaasu kulli anwaa'ittarbiyah (Dasar dari seluruh bentuk pembinaan). 2. Ba'tsun li izhari 'amalishoolih (Mendorong untuk beramal sholeh). 3. Taqwiyatunnafsilbasyariyyah limuwajahati syattal hawaadits (Memperkokoh jiwa manusia dalam menghadapi berbagai peristiwa. 4. Khoirul 'ilaajilfa'aal li an waa'il amraadhirruhiyyah (Terapi paling efektif untuk beragam penyakit ruhani). 5. Tarbiyatun 'idaadiyyah litakwinisysyabaab (Pendidikan persiapan dalam membentuk mental generasi muda). 6. Zaadun asasiy lil'amiliin fii haqlidda'wah fii muwaajahatil qadhayaa (Bekal utama bagi para aktivis dakwah dalam menghadapi berbagai persoalan).
Di bagian kedua hingga ke sembilan, dipaparkan beberapa ibadah (shalat, puasa, zakat, haji, qiyamul lail, zikrullah dan selawat) dan bagaimana kaitannya dengan Tarbiyah Ruhiyah. Di bab terakhir, dibahas mengenai Racun-racun Hati, yakni hal-hal yang menjadi penghambat proses Tarbiyah Ruhiyah:
1. Alkalamu fauqal haajah (Berbicara lebih dari kebutuhan). 2. Annazharu fauqalluzuum (Memandang secara berlebihan). 3. Almu'amalah fauqal huduud (Berinteraksi sosial lebih dari batas-batas wajar). 4. Al aklu aktsaru minal haajjah (Makan secara berlebihan). 5. An naumu aktsaru minal mafruudh (Tidur lebih banyak dari yang seharusnya)
Nah, Akhwat fillah, lengkap sudah buku seri materi tarbiyah bagi akhawat ini saya ulas. Untuk lebih jelasnya, silakan beli ke empat buku KEAKHWATAN ini :)

PS: Buat sahabat2 di Malaysia, setahu saya, buku ini memang tidak (atau belum) diterbitkan disana. Tapi, kalau ingin mendapatkan buku-buku materi tarbiyah lainnya, silakan cari buku yang disusun oleh Dr. Irwan Prayitno www.irwanprayitno.or.id: Membentuk Kepribadian Muslim.

Tuesday, December 19, 2006

Teristimewa Buat Akhawat Muslimah

Buat akhwat yang telah aktif di dunia tarbiyah, ada buku yang wajib dibaca: Seri Materi Tarbiyah. Terdiri dari 4 jilid: Keakhwatan 1, Keakhwatan 2, Keakhwatan 3, dan Keakhwatan 4. Buku ini disusun oleh Ustadz dan Ustadzah yang telah 'malang melintang' di dunia dakwah dan tarbiyah. Mereka adalah Ustadz Cahyadi Takariawan, Ustadz Abdullah Sunono, Ustadz Wahid Ahmadi dan Ustadzah Ida Nur Laila.
Materi-materi yang ada dalam buku-buku ini sebenarnya materi-materi yang sudah sering disampaikan dalam halaqah tarbawiyah dalam proses tarbiyah nukhbawiyah (pembinaan kader). Lalu, untuk apa dibukukan? Alasannya ada dua. Pertama sebagai taurits (pewarisan) dan kedua untuk tathwir (pengembangan). Dua hal tersebut diperlukan keberadaannya dalam kelanggengan tarbiyah. Kita ulas sedikit satu persatu.

1. KEAKHWATAN 1: Bersama Tarbiyah Ukhti Muslimah Tunaikan Amanah
Buku ini Terdiri dari 8 bagian. Bagian pertama adalah Urgensi Tarbiyah Islamiyah Bagi Akhawat Muslimah. Bagian kedua, Tujuan-tujuan Tarbiyah Bagi Akhawat Muslimah. Bagian ketiga, Kewajiban Ukhti Muslimah Terhadap Tuhannya. Bagian Keempat, Kewajiban Ukhti Muslimah Terhadap Dirinya. Bagian Kelima, Kewajiban Ukhti Muslimah Terhadap Orang Tuanya. Bagian Keenam, Kewajiban Ukhti Muslimah Terhadap Anaknya. Bagian Ketujuh, Kewajiban Ukhti Muslimah Terhadap Suaminya. Dan Bagian terakhir adalah Kewajiban Ukhti Muslimah Terhadap Masyarakatnya.
2. KEAKHWATAN 2: Bersama Tarbiyah Mempersiapkan Akhawat Menjadi Da'iyah
Terdiri dari 8 bagian. Bagian pertama, Mempersiapkan Akhawat Muslimah Sebagai Da'iyah. Bagian kedua, Makna Taat Bagi Akhawat Muslimah. Bagian ketiga, Pakaian Bagi Perempuan Muslimah. Bagian keempat, Aneka Ragam Perhiasan Akhawat. Bagian kelima, Etika Interaksi Laki-laki dan Perempuan. Bagian keenam, Aktivitas Sahabiyah di Pentas Kehidupan. Bagian ketujuh, Fikih Darah Perempuan dan kedelapan mengenai Kerancuan Pandangan Beberapa Syari'at Perempuan.
3. KEAKHWATAN 3: Bersama Tarbiyah Mempersiapkan Tegaknya Rumah Tangga Islami
Jilid yang ketiga ini terdiri dari 6 bagian. Pertama mengenai Beberapa Karakter Rumah Tangga Islami. Kedua, Persiapan Muslimah Menjelang Pernikahan. Ketiga, Fiqih Munakahat. Keempat, Landasan Suami Isteri Dalam Keluarga. Kelima, Hak-hak Isteri yang Harus Ditunaikan Suami dan Keenam mengenai Perselisihan Suami Isteri dan Pemecahannya.
KEAKHWATAN 4-nya mana? Tunggu ya sahabat-sahabat. Saya belum beli yang ke-4-nya, habis budget sih, hehe...
Jadi, entry ini to be continued..
 

Once in my free time Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by faris vio Templates Image by vio's Notez