Judul Buku: Life of Pi - Kisah Pi
Penulis: Yann Martel
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 446
ISBN: 979-22-1106-3
Harga: ? (dapet pinjem dari Perpustakaan UPI)
Sahabat, inilah pertama kalinya saya baca kisah petualangan yang paling mendebarkan. Terutama jika dilihat dari 'originalitas' cerita. Ya. Cerita disini diambil dari kisah nyata seorang Piscine Molitor Patel. Novel petualangan ini bukan semata-mata hasil imajinasi seorang penulis.
Piscine Molitor Patel, dipanggil Pi saja, adalah anak seorang pemilik Kebun Binatang (zoo) di Pondicherry, India. Ketika India berada di masa-masa penuh pergolakan pada pertengahan tahun 1970an, keluarga Pi memutuskan untuk hijrah ke Canada. Kebun Binatangnya kemudian di jual. Mereka mulai berlayar pada 21 Juni 1977 dengan menggunakan kapal barang Jepang, Tsimtsum. Beberapa hewan dibawa serta: Harimau Royal Bengal, Orang Utan, Hyena, Zebra, Kerbau, ... dengan maksud untuk dijual di Canada.
Pada tanggal 2 Juli, Kapal Tsimtsum tenggelam di Samudera Pasifik. Hanya satu sekoci yang berhasil diturunkan. Disanalah Pi, Hyena, Harimau Royal Bengal yang diberi nama Richard Parker, Zebra dan Orang Utan terselamatkan. Selain 5 makhluk itu, semuanya lenyap ke dasar laut ribuan meter dalamnya. Saya kehabisan kata-kata untuk menceritakan bagaimana perjuangan Pi, anak lelaki India 16 tahun yang kurus dan kecil itu, untuk tetap survive sendirian di ganasnya Samudra Pasifik: serangan badainya, serangan makhluk laut didalamnya, amukan samudranya, ganasanya matahari dan air garamnya, dan untuk memenuhi kebutuhan manusiawinya: makan, minum, istirahat/tidur... Hebatnya lagi, Pi menghadapi perjuangannya itu dengan dibayang-bayangi Richard Parker si Harimau Royal Bengal! (hewan lainnya, Orang Utan dan Zebra dilahap si Hyena. Si Hyena sendiri mati disantap si Richard Parker). Jadi, santapan yang kemudian tersisa buat si Richard parker hanyalah Pi!
Disinilah kegigihan Pi. Dia tidak menyerah begitu saja pada keadaanya yang demikian buruk. Pi merancang strategi untuk bisa hidup 'berdampingan' dengan Richard Parker. Berbulan-bulan terapung di Samudera Pasifik tentu saja semakin memperburuk kondisi fisik Pi. Dirinya sudah tak mirip manusia lagi. Air garam dan sengatan matahari merusak kulit di sekujur tubuhnya. Matanya juga pernah buta selama beberapa waktu. Dia menjalani kesengsaraan hidup itu dalam waktu yang tidak sebentar. Tujuh Bulan!! Tujuh bulan dia berpetualang mempertahankan hidup di Samudera Pasifik sebelum akhirnya terdampar di Meksiko pada 14 Februari 1978.
Inilah yang membuat saya takjub dan terkesan. Di tengah kondisi terburuk sekali pun, dia selalu mempertahankan diri. Dia TIDAK menyerah atau bertindak untuk mengakhiri penderitaannya secepat mungkin. Sebab sebenarnya gampang saja jika dia ingin menyerah, tinggal menyodorkan lehernya pada si Richard Parker. Mustahil tidak mati seketika.
Saya terpikat betul oleh kisah petualangan yang satu ini. Saya memasukkan novel ini ke dalam daftar buku-buku yang wajib saya beli.
Sahabat, saya amat sangat berminat pada kisah-kisah petualangan. Apalagi yang diambil dari kisah nyata. Kalau diantara Sahabat ada yang punya buku-buku seperti ini, boleh dong berbagi info!
Penulis: Yann Martel
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 446
ISBN: 979-22-1106-3
Harga: ? (dapet pinjem dari Perpustakaan UPI)
Sahabat, inilah pertama kalinya saya baca kisah petualangan yang paling mendebarkan. Terutama jika dilihat dari 'originalitas' cerita. Ya. Cerita disini diambil dari kisah nyata seorang Piscine Molitor Patel. Novel petualangan ini bukan semata-mata hasil imajinasi seorang penulis.
Piscine Molitor Patel, dipanggil Pi saja, adalah anak seorang pemilik Kebun Binatang (zoo) di Pondicherry, India. Ketika India berada di masa-masa penuh pergolakan pada pertengahan tahun 1970an, keluarga Pi memutuskan untuk hijrah ke Canada. Kebun Binatangnya kemudian di jual. Mereka mulai berlayar pada 21 Juni 1977 dengan menggunakan kapal barang Jepang, Tsimtsum. Beberapa hewan dibawa serta: Harimau Royal Bengal, Orang Utan, Hyena, Zebra, Kerbau, ... dengan maksud untuk dijual di Canada.
Pada tanggal 2 Juli, Kapal Tsimtsum tenggelam di Samudera Pasifik. Hanya satu sekoci yang berhasil diturunkan. Disanalah Pi, Hyena, Harimau Royal Bengal yang diberi nama Richard Parker, Zebra dan Orang Utan terselamatkan. Selain 5 makhluk itu, semuanya lenyap ke dasar laut ribuan meter dalamnya. Saya kehabisan kata-kata untuk menceritakan bagaimana perjuangan Pi, anak lelaki India 16 tahun yang kurus dan kecil itu, untuk tetap survive sendirian di ganasnya Samudra Pasifik: serangan badainya, serangan makhluk laut didalamnya, amukan samudranya, ganasanya matahari dan air garamnya, dan untuk memenuhi kebutuhan manusiawinya: makan, minum, istirahat/tidur... Hebatnya lagi, Pi menghadapi perjuangannya itu dengan dibayang-bayangi Richard Parker si Harimau Royal Bengal! (hewan lainnya, Orang Utan dan Zebra dilahap si Hyena. Si Hyena sendiri mati disantap si Richard Parker). Jadi, santapan yang kemudian tersisa buat si Richard parker hanyalah Pi!
Disinilah kegigihan Pi. Dia tidak menyerah begitu saja pada keadaanya yang demikian buruk. Pi merancang strategi untuk bisa hidup 'berdampingan' dengan Richard Parker. Berbulan-bulan terapung di Samudera Pasifik tentu saja semakin memperburuk kondisi fisik Pi. Dirinya sudah tak mirip manusia lagi. Air garam dan sengatan matahari merusak kulit di sekujur tubuhnya. Matanya juga pernah buta selama beberapa waktu. Dia menjalani kesengsaraan hidup itu dalam waktu yang tidak sebentar. Tujuh Bulan!! Tujuh bulan dia berpetualang mempertahankan hidup di Samudera Pasifik sebelum akhirnya terdampar di Meksiko pada 14 Februari 1978.
Inilah yang membuat saya takjub dan terkesan. Di tengah kondisi terburuk sekali pun, dia selalu mempertahankan diri. Dia TIDAK menyerah atau bertindak untuk mengakhiri penderitaannya secepat mungkin. Sebab sebenarnya gampang saja jika dia ingin menyerah, tinggal menyodorkan lehernya pada si Richard Parker. Mustahil tidak mati seketika.
Saya terpikat betul oleh kisah petualangan yang satu ini. Saya memasukkan novel ini ke dalam daftar buku-buku yang wajib saya beli.
Sahabat, saya amat sangat berminat pada kisah-kisah petualangan. Apalagi yang diambil dari kisah nyata. Kalau diantara Sahabat ada yang punya buku-buku seperti ini, boleh dong berbagi info!
|