Judul Buku : Alhambra
Penulis : Washington Irving
Penerbit : Navila
Alih Bahasa : Margono
Jumlah Halaman : 550
Harga : (?) lupa... :D
Saya merasa tidak sedang membaca sebuah novel ketika membaca Alhambra ini. Cerita di dalamnya lebih mirip dengan sebuah catatan perjalanan yang dialami langsung oleh Washington Irving (kita sebut 'Pak Irving' saja ya... biar gampang :D). Berkali-kali saya baca kata pengantar dari penerbit bahwa ini adalah novel, ini 'cuma' cerita fiktif. Tapi, tetep aja perasaan lagi baca catatan pribadinya Pak Irving... Ya sudahlah!
Ini bukti bahwa Pak Irving mampu menggambarkan segalanya secara detail. Seolah kita sedang memasuki Spanyol di abad ke 18, mengunjungi Granada, Cordova dan Alhambra yang termasyhur itu! Kompleks istana yang pernah menjadi permata dunia, yang pada saat itu terbengkalai tidak terurus. Hanya gelandangan, burung liar dan kelelawar yang menjadi penghuninya. Namun, gambaran mendetail dari Pak Irving mengenai sudut ruangan, pahatan di dinding, seni arsitektur dan segala macam ornamen yang tersisa di istana Alhambra, membuat kita (tetap) berdecak kagum. Sungguh hanya manusia yang beradab tinggilah yang bisa membangun kompleks megah itu. Dan (untuk sementara) berbanggalah kita, bahwa para pembangun itu adalah saudara kita, muslimin Andalusia.
Pak Irving juga bercerita banyak tentang legenda rakyat Spanyol. Dari legenda-legenda itu bisa diambil kesimpulan bahwa rakyat Spanyol menyimpan kebencian dan kedengkian pada bangsa Moor (sebutan untuk Muslim Andalusia). Ah, how could it happen?! Padahal bangsa Moor-lah yang pertama kali menundukkan mereka dalam cahaya Islam, memakmurkannya, dan menjadikannya sebagai pusat peradaban dunia dikala Barat dalam masa kegelapan...
Kini Alhambra dijuluki Istana Yang Hilang atau Kejayaan yang Sirna. Ia menjadi saksi bisu atas ketidakadilan itu. Dan kita memang harus mengakui bahwa kemunduran umat Islam di Spanyol disebabkan oleh kita sendiri. Konflik internal, perebutan kekuasaan, dan virus wahn telah menjangkit di hati-hati kaum muslimin. Kemunduran umat Islam ini, bukan pula disebabkan oleh kehebatan dan kekuatan tentara Salib, seperti yang banyak di simpulkan oleh ahli sejarah. Maka dari sinilah kita mengambil pelajaran.
Berbangga hati pada kejayaan masa lalu, bolehlah dikit! Tapi ya.. semua itu tidak akan kembali kalo kita (saya, maksudnya), gini-gini aje, nggak ada kerja nyata...
Untuk Alhambra, kita hanya bisa bernostalgia:
Di tengah kesibukan kota Granada
Kini terbina indah sebuah menara
Setelah lima ratus tahun menunggu
Akhirnya azan terdengar di situ
Suara itu kembali bergema
Mengajak sujud pada Yang Esa
Bersihkan segala debu dan noda
Yang terpalit di kubah Al-Hambra
c/o
Al-Hambra
Singgahsanamu pernah bersinar
Al-Hambra
Indralokamu merah bercahaya
Dengan cahaya iman dan taqwa
Terdengar azan di kota lama
Gemersik di seluruh buana
Nyalakan cinta yang membara
Perjuangan yang tiada sudahnya
Sejarah seringkali bertandang
Tamadun silam kembali gemilang
Bangun Granada dan Kordova
Teguhkan istana Al-Hambra
Al-Hambra
Singgahsanamu pernah bersinar
Al-Hambra
Indralokamu merah bercahaya
Umat silam membina empayar
Kegemilangan
Al-Hambra ..Al-Hambra
Andalusia oh Al-Hambra
Al-Hambra
Singgahsanamu pernah bersinar
Al-Hambra
Indralokamu merah bercahaya
Bagunlah Granada berdirilah Kordova
Teguhkan kembali istana Al-Hambra
Ssuburkan semangat Andalusia
Subur semula Al-Hambra
Alhambra, Far East
Monday, November 05, 2007
Tuesday, September 11, 2007
Bandung Islamic Books Expo
Dengan tema 'Menyambut Ramadhan Dengan Buku Semakin Seru', MQS Publishing dan kawan2 tentunya, menyelenggarakan Bandung Islamic Book Expo (Bibex). Bertempat di Be Mall, Jl. Naripan Bandung.
Di pesta buku kali ini saya cuma beli 6 buku. Sebab, hmm.. ada banyak sebab, hehe. Pertama, saya harus siapkan budget yg cukup besar buat PLP (Program Latihan Profesi) di semester ini. Artinya, jatah beli buku bulan ini berkurang. Kedua, buku yang dibeli bulan Agustus lalu pun belum dibaca semua (cuma 2 lagi sih). Jadi sekarang cukup sekedar 'berpartisipasi dalam meramaikan' Bibex ini :)
Ini lho buku2 yg saya beli:
1. Fiqih Wanita oleh Dr. Yusuf Qardhawi.Penting memiliki buku ini, khusunya buat saya sebagai wanita, ehm (nggak diragukan lho! :D).
2. Menangkal Bahaya JIL dan FLA oleh Hartono Ahmad Jaiz. JIL dah tau kan? (Jaringan Islam Liberal) sedangkan FLA itu Fiqih Lintas Agama. Buku ini penting buat membentengi diri (saya khususnya) dari kesesatan dalam berakidah.
3. Disayang Anak Hingga Akhir Hayat oleh Zahra Latifah. Kenapa beli buku ini? Karena.. hmm tertarik aja dengan buku2 pendidikan anak.
4. Cinta & Internet oleh Tim Islam Online. Banyak kan orang2 yg terjebak dalam hal ini (TIDAK termasuk saya lho, swear!). Buku ini kelak akan saya pinjamkan kepada siapa pun yg 'nelongso' oleh cinta di dunia maya, juga buat Sahabat2 yg pengen tahu syariat seputar chatting! (nah lho!).
5. Mengembara Mencari Tuhan oleh Syaikh Nadim Al-Jisr. Ini satu2nya novel yg saya beli. Padahal udah diniatin nggak akan beli lho, tapi tetep aja tangan ni gatal pengen ngambil.. hehe
6. Surat Untuk Abang. Ini karya 'keroyokan' Yudith Fabiola, Izzatul Jannah, Novia Syahidah dan Pipiet Senja. Kenapa saya beli ini? Disebabkan oleh salah satu penulisnya: Yudith Fabiola alias Ummu Nida! (Ummi Nida pasti keGRan nih). Yang mau liat2 blog nya, monggo klik aja disini.
Oh ya, maaf nggak saya foto buku2nya. Kamera saya dipinjam temen. Udah dua minggu lebih tuh.
Posting selanjutnya mungkin tentang KKN kemarin. Aduh, padahal udah cukup lama tuh 'kejadiannya'. Tapi ya.. berhubung lagi sibuk, saya nggak sempet posting. Apalagi foto2 yg mau diupload banyak kan. Maaf banget buat temen2 (khususnya kelompok KKN-ku) yg udah nunggu lama. InsyaAllah minggu depan diposting.
OK deh, sampai disini dulu. Selamat berkarya di bulan Ramadhan.
Di pesta buku kali ini saya cuma beli 6 buku. Sebab, hmm.. ada banyak sebab, hehe. Pertama, saya harus siapkan budget yg cukup besar buat PLP (Program Latihan Profesi) di semester ini. Artinya, jatah beli buku bulan ini berkurang. Kedua, buku yang dibeli bulan Agustus lalu pun belum dibaca semua (cuma 2 lagi sih). Jadi sekarang cukup sekedar 'berpartisipasi dalam meramaikan' Bibex ini :)
Ini lho buku2 yg saya beli:
1. Fiqih Wanita oleh Dr. Yusuf Qardhawi.Penting memiliki buku ini, khusunya buat saya sebagai wanita, ehm (nggak diragukan lho! :D).
2. Menangkal Bahaya JIL dan FLA oleh Hartono Ahmad Jaiz. JIL dah tau kan? (Jaringan Islam Liberal) sedangkan FLA itu Fiqih Lintas Agama. Buku ini penting buat membentengi diri (saya khususnya) dari kesesatan dalam berakidah.
3. Disayang Anak Hingga Akhir Hayat oleh Zahra Latifah. Kenapa beli buku ini? Karena.. hmm tertarik aja dengan buku2 pendidikan anak.
4. Cinta & Internet oleh Tim Islam Online. Banyak kan orang2 yg terjebak dalam hal ini (TIDAK termasuk saya lho, swear!). Buku ini kelak akan saya pinjamkan kepada siapa pun yg 'nelongso' oleh cinta di dunia maya, juga buat Sahabat2 yg pengen tahu syariat seputar chatting! (nah lho!).
5. Mengembara Mencari Tuhan oleh Syaikh Nadim Al-Jisr. Ini satu2nya novel yg saya beli. Padahal udah diniatin nggak akan beli lho, tapi tetep aja tangan ni gatal pengen ngambil.. hehe
6. Surat Untuk Abang. Ini karya 'keroyokan' Yudith Fabiola, Izzatul Jannah, Novia Syahidah dan Pipiet Senja. Kenapa saya beli ini? Disebabkan oleh salah satu penulisnya: Yudith Fabiola alias Ummu Nida! (Ummi Nida pasti keGRan nih). Yang mau liat2 blog nya, monggo klik aja disini.
Oh ya, maaf nggak saya foto buku2nya. Kamera saya dipinjam temen. Udah dua minggu lebih tuh.
Posting selanjutnya mungkin tentang KKN kemarin. Aduh, padahal udah cukup lama tuh 'kejadiannya'. Tapi ya.. berhubung lagi sibuk, saya nggak sempet posting. Apalagi foto2 yg mau diupload banyak kan. Maaf banget buat temen2 (khususnya kelompok KKN-ku) yg udah nunggu lama. InsyaAllah minggu depan diposting.
OK deh, sampai disini dulu. Selamat berkarya di bulan Ramadhan.
Saturday, August 11, 2007
sambungan posting--Entry Two: Pameran Buku Bandung
Tujuh Agustus lalu, saya kembali ke Landmark. Niatnya sih beli novel2 Tere Liye doank. Eh, ternyata 'kabita' juga oleh buku2 lainnya.1. Moga Bunda Disayang Allah oleh Tere Liye
2. Sang Penandai oleh Tere Liye
3. Rembulan Tenggelam di Wajahmu oleh Tere Liye
4. Gadis dalam Kaca oleh Izzatul Jannah. Novel lama, tapi telah dicari2 sejak lama.
5. Setangkai Puisi Cinta oleh Izzatul Jannah. Ini adalah novel Setitik Kabut Selaksa Cinta jilid 2. Belum akan dibaca karena saya hunting jilid pertamanya dulu nih.
6. Harafisy oleh Naguib Mahfouz. Novel lama, tapi bagaimanapun ini kan karya besar. Di Indonesia baru terbit terjemahannya ini tahun 2004.
7. Fathimah, The True Story of Muhammad and Khadijah's Beloved Daughter oleh Muhammad Amin. Ini buku biografi Fathimah yang lengkap yang baru saya miliki. Memang banyak buku2 mengenai Fathimah ini. Tapi bukankah kita juga harus seleksi terhadap siapa penulis, siapa penerbit? Buku yang satu ini saya kira tidak menunjukkan suatu 'kefanatikan' terhadap suatu 'golongan'.
8. 'Aisyah, The Greatest Women in Islam oleh Sulaiman an-Nadawi. Ini juga biografi lengkap tentang 'Aisyah, yang paling lengkap--menurut penulisnya, untuk saat ini.
Mudah2an Ramadhan nanti ada Islamic Book Fair lagi. Saya mau beli 'buku2 serius' saja. Tidak seperti saat ini yang kebanyakan novel :D. Di pameran kemarin sebenarnya saya udah niat beli buku2 aqidah, tauhid, bahkan tafsir al-Azhar-nya Buya Hamka, etc. Sayangnya ini bukan momen pameran buku islam. Jadi, buku2 itu agak jarang (penerbit tidak membawa buku2 itu ke arena pameran). Kalaupun ada, diskonnya nggak gede2an :), nggak asyik dong buat diriku yg budgetnya pas2an :(.
2. Sang Penandai oleh Tere Liye
3. Rembulan Tenggelam di Wajahmu oleh Tere Liye
4. Gadis dalam Kaca oleh Izzatul Jannah. Novel lama, tapi telah dicari2 sejak lama.
5. Setangkai Puisi Cinta oleh Izzatul Jannah. Ini adalah novel Setitik Kabut Selaksa Cinta jilid 2. Belum akan dibaca karena saya hunting jilid pertamanya dulu nih.
6. Harafisy oleh Naguib Mahfouz. Novel lama, tapi bagaimanapun ini kan karya besar. Di Indonesia baru terbit terjemahannya ini tahun 2004.
7. Fathimah, The True Story of Muhammad and Khadijah's Beloved Daughter oleh Muhammad Amin. Ini buku biografi Fathimah yang lengkap yang baru saya miliki. Memang banyak buku2 mengenai Fathimah ini. Tapi bukankah kita juga harus seleksi terhadap siapa penulis, siapa penerbit? Buku yang satu ini saya kira tidak menunjukkan suatu 'kefanatikan' terhadap suatu 'golongan'.
8. 'Aisyah, The Greatest Women in Islam oleh Sulaiman an-Nadawi. Ini juga biografi lengkap tentang 'Aisyah, yang paling lengkap--menurut penulisnya, untuk saat ini.
Mudah2an Ramadhan nanti ada Islamic Book Fair lagi. Saya mau beli 'buku2 serius' saja. Tidak seperti saat ini yang kebanyakan novel :D. Di pameran kemarin sebenarnya saya udah niat beli buku2 aqidah, tauhid, bahkan tafsir al-Azhar-nya Buya Hamka, etc. Sayangnya ini bukan momen pameran buku islam. Jadi, buku2 itu agak jarang (penerbit tidak membawa buku2 itu ke arena pameran). Kalaupun ada, diskonnya nggak gede2an :), nggak asyik dong buat diriku yg budgetnya pas2an :(.
Saturday, August 04, 2007
KKN + PAMERAN BUKU BANDUNG 2007 + BINGKAI KEHIDUPAN
Entry One: Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Assalamualaikum sahabat2 sekalian... Long time no see ya! Kemanakah diriku?
I'm here, in Soreang sejak 19 July lalu. Lagi Kuliah Kerja Nyata Wajib Belajar 9 Tahun (KKN Wajar Dikdas 9 th). KKN adalah mata kuliah umum yang wajib diambil oleh semua mahasiswa. Here, I with my friends are doing big jobs; try to campaign wajibnya pendidikan SD n SMP, pendataan anak usia sekolah, tindak lanjut kasus2 anak putus sekolah, and anything to do with education. Desa yang kami tempati adalah Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Soreang adalah Ibu kota Kabupaten Bandung.
Desa Pamekaran ini kelihatannya sudah sedikit maju dibandingkan dengan desa lain di kecamatan Soreang ini. Lihatlah! Jalan yg ramai dilalui kendaraan umum dan pribadi, juga kereta kuda (disini disebut 'keretek') yang bersaingan di jalan raya. Rumah sewa kami berdampingan dengan klinik tes laboratium di sebelah kirinya, dan dokter spesialis anak di sebelah kanannya. Seratus meter dari posko (rumah sewa) kami adalah pusat kota. Disini, laiknya sebuah kota, ada Rumah Sakit Umum, Supermarket, sampai pun Warnet! (Saya sekarang ini tengah online di warnet ini). Kami sekelompok (ber-10) sering ketawa geli, kok KKN di tempat seperti ini? Biasanya kan di desa2 tertinggal, isolated dan 'jauh dari peradaban', hehe. Hmm, nggak ada tantangan ya.
Tapi, biar begini ada untungnya juga. Kehidupan kami sedikit 'manusiawi'. Maksudnya jauh dari kesulitan hidup di desa. Disini segala nyaman, segala mudah, segala tersedia.
Well, dimanapun tempat KKN, misi harus tetap dijalankan. Mudah2an keberadaan kami disini menjadi sebentuk kecil pengabdian di dunia pendidikan. Kita ingin negeri ini maju, kan? Dan segalanya bermula dari pendidikan.
Terkait dengan kesibukan KKN, maka blog ini akan sering ditinggalkan (lha, emang sejak awal July lalu dah ditinggalkan?!). Mungkin sampai 27 Agustus nanti. Saya tengok sekali2 saja, kalau ada kesempatan ke warnet. Jadi, mohon maaf kalau ada pesan/komentar yang tidak sempat ditanggapi.
Oh ya foto2 KKN diupload nanti saja ya, lagi buru2 nih.
Entry Two: Pameran Buku Bandung 2007
Ini pameran buku besar yang ke empat kalinya di Bandung. Kali ini penyelenggaranya adalah Pemerintah Kota Bandung. Pada 1 Agustus lalu, saya curi2 kesempatan (tepatnya kabur! hehe) untuk pergi ke Landmark, tempat pameran berlangsung. Ini buku2 yang saya beli:
1. Terapi Kerasukan JIL oleh Abu Umar Abdillah. Pertama kali lihat, sekilas judulnya terbaca 'Terapi Kerasukan JIN'. Ah nggak menarik. Lalu, secara nggak sengaja baca lagi. Ternyata 'Terapi Kerasukan JIL' (Jaringan Islam Liberal), bukan JIN!! (maklum, belum periksa mata lagi, hehe). Buku ini menarik kan. Siapa sih yang nggak gregetan sama tingkah orang2 yang kesurupan JIN, eh.. JIL?!
2. Kebangkitan Islam di Andalusia oleh Ahmad Mahmud Himayah. Saya tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan Islam di Spanyol. Buku ini menggambarkan sekilas geliat Islam yang berabad lalu dibumihanguskan di Andalusia itu.
3. Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga oleh Ust. HM. Anis Matta. Ini kumpulan tulisan beliau di kolom Ayah, majalah UMMI. Saya beli buku ini dalam rangka melengkapi koleksi tulisan2 Ust. HM. Anis Matta :)
4. Memahami Pikiran dan Bahasa Bayi oleh Dr. Richard Woolfson. Hm.. lagi2 tentang bayi :) Udah tau kan kalo saya emang punya minat besar di dunia yang satu ini? hehe
5. Bayang Bayang Pohon Delima oleh Tariq Ali. Sebelumnya saya pernah mendengar judul dan membaca sedikit reviewnya, entah di blog siapa. Lupa. Trus, di pameran lalu saya baca sedikit sinopsinya (yang settingnya adalah masa2 setelah Andalusia jatuh ke tangan Salibis). Intinya tentang Islam di Spanyol. Menarik hati. Akhirnya belilah.
6. The Thief of Baghdad oleh Alexander Romanoff. Ini ada filmnya kan? Kata seorang teman bagus sih. Tapi saya lebih tertarik beli bukunya daripada nonton filmnya.
7. Hafalan Sholat Delisa oleh Tere Liye. Buku ini udah saya baca habis. Dan saya merasa menyesaaaal sekali karena nggak baca dari jauh2 hari. Buku ini sungguh memainkan perasaan (ceile..). Tapi bener lho! Berapa kali saya berhenti ketika membaca di halaman2 tertentu. Nangis sejadinya-jadinya (tapi nangisnya pelan2 sih, kan malu sama teman2 sekamar). Melankolis banget ya diriku?
Hari Selasa nanti saya mau beli lagi novel2 terbaru Tere Liye. Ada yang mau nitip? :D
Banyak temen2 yang nanya gini: "Beli buku lagi?! Aduh Di, Emang yang dibeli di pameran kemarin (di Paris Van Java awal July lalu) udah dibaca semua??".
Hmm, emang ada satu lagi yang belum dibaca habis yaitu Fiqih Bayi (baca buku yg satu ini santai aja lah. Kan bayinya juga belum ada, hehe). Sedangkan novel2 itu, rata2 selesai dibaca dalam satu hari, kecuali Alhambra. Perlu waktu 2 Minggu untuk 'menghabisinya' :).
Entry Three: Bingkai Kehidupan
Mengarungi samudera kehidupan // Kita ibarat para pengembara // Hidup ini adalah perjuangan // Tiada masa 'tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah // Tak akan sirna ditelan masa // Segores luka di jalan Allah // Kan menjadi saksi pengorbanan
Allah... ghoyatuna // Ar-Rosul... qudwatuna // Al-Quran... dusturuna // Al-Jihad... sabiiluna // Al-Mautu fii sabilillah... asmaamaniina
Allah adalah tujuan kami // Rosulullah teladan kami // Al-Quran pedoman hidup kami // Jihad adalah jalan juang kami // Mati di jalan Allah adalah cita2 kami tertinggi!
Satu nasyid dari Shoutul Harokah ini menjadi penyemangat saya di medan KKN ini.
Assalamualaikum sahabat2 sekalian... Long time no see ya! Kemanakah diriku?
I'm here, in Soreang sejak 19 July lalu. Lagi Kuliah Kerja Nyata Wajib Belajar 9 Tahun (KKN Wajar Dikdas 9 th). KKN adalah mata kuliah umum yang wajib diambil oleh semua mahasiswa. Here, I with my friends are doing big jobs; try to campaign wajibnya pendidikan SD n SMP, pendataan anak usia sekolah, tindak lanjut kasus2 anak putus sekolah, and anything to do with education. Desa yang kami tempati adalah Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Soreang adalah Ibu kota Kabupaten Bandung.
Desa Pamekaran ini kelihatannya sudah sedikit maju dibandingkan dengan desa lain di kecamatan Soreang ini. Lihatlah! Jalan yg ramai dilalui kendaraan umum dan pribadi, juga kereta kuda (disini disebut 'keretek') yang bersaingan di jalan raya. Rumah sewa kami berdampingan dengan klinik tes laboratium di sebelah kirinya, dan dokter spesialis anak di sebelah kanannya. Seratus meter dari posko (rumah sewa) kami adalah pusat kota. Disini, laiknya sebuah kota, ada Rumah Sakit Umum, Supermarket, sampai pun Warnet! (Saya sekarang ini tengah online di warnet ini). Kami sekelompok (ber-10) sering ketawa geli, kok KKN di tempat seperti ini? Biasanya kan di desa2 tertinggal, isolated dan 'jauh dari peradaban', hehe. Hmm, nggak ada tantangan ya.
Tapi, biar begini ada untungnya juga. Kehidupan kami sedikit 'manusiawi'. Maksudnya jauh dari kesulitan hidup di desa. Disini segala nyaman, segala mudah, segala tersedia.
Well, dimanapun tempat KKN, misi harus tetap dijalankan. Mudah2an keberadaan kami disini menjadi sebentuk kecil pengabdian di dunia pendidikan. Kita ingin negeri ini maju, kan? Dan segalanya bermula dari pendidikan.
Terkait dengan kesibukan KKN, maka blog ini akan sering ditinggalkan (lha, emang sejak awal July lalu dah ditinggalkan?!). Mungkin sampai 27 Agustus nanti. Saya tengok sekali2 saja, kalau ada kesempatan ke warnet. Jadi, mohon maaf kalau ada pesan/komentar yang tidak sempat ditanggapi.
Oh ya foto2 KKN diupload nanti saja ya, lagi buru2 nih.
Entry Two: Pameran Buku Bandung 2007
Ini pameran buku besar yang ke empat kalinya di Bandung. Kali ini penyelenggaranya adalah Pemerintah Kota Bandung. Pada 1 Agustus lalu, saya curi2 kesempatan (tepatnya kabur! hehe) untuk pergi ke Landmark, tempat pameran berlangsung. Ini buku2 yang saya beli:
1. Terapi Kerasukan JIL oleh Abu Umar Abdillah. Pertama kali lihat, sekilas judulnya terbaca 'Terapi Kerasukan JIN'. Ah nggak menarik. Lalu, secara nggak sengaja baca lagi. Ternyata 'Terapi Kerasukan JIL' (Jaringan Islam Liberal), bukan JIN!! (maklum, belum periksa mata lagi, hehe). Buku ini menarik kan. Siapa sih yang nggak gregetan sama tingkah orang2 yang kesurupan JIN, eh.. JIL?!
2. Kebangkitan Islam di Andalusia oleh Ahmad Mahmud Himayah. Saya tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan Islam di Spanyol. Buku ini menggambarkan sekilas geliat Islam yang berabad lalu dibumihanguskan di Andalusia itu.
3. Biar Kuncupnya Mekar Jadi Bunga oleh Ust. HM. Anis Matta. Ini kumpulan tulisan beliau di kolom Ayah, majalah UMMI. Saya beli buku ini dalam rangka melengkapi koleksi tulisan2 Ust. HM. Anis Matta :)
4. Memahami Pikiran dan Bahasa Bayi oleh Dr. Richard Woolfson. Hm.. lagi2 tentang bayi :) Udah tau kan kalo saya emang punya minat besar di dunia yang satu ini? hehe
5. Bayang Bayang Pohon Delima oleh Tariq Ali. Sebelumnya saya pernah mendengar judul dan membaca sedikit reviewnya, entah di blog siapa. Lupa. Trus, di pameran lalu saya baca sedikit sinopsinya (yang settingnya adalah masa2 setelah Andalusia jatuh ke tangan Salibis). Intinya tentang Islam di Spanyol. Menarik hati. Akhirnya belilah.
6. The Thief of Baghdad oleh Alexander Romanoff. Ini ada filmnya kan? Kata seorang teman bagus sih. Tapi saya lebih tertarik beli bukunya daripada nonton filmnya.
7. Hafalan Sholat Delisa oleh Tere Liye. Buku ini udah saya baca habis. Dan saya merasa menyesaaaal sekali karena nggak baca dari jauh2 hari. Buku ini sungguh memainkan perasaan (ceile..). Tapi bener lho! Berapa kali saya berhenti ketika membaca di halaman2 tertentu. Nangis sejadinya-jadinya (tapi nangisnya pelan2 sih, kan malu sama teman2 sekamar). Melankolis banget ya diriku?
Hari Selasa nanti saya mau beli lagi novel2 terbaru Tere Liye. Ada yang mau nitip? :D
Banyak temen2 yang nanya gini: "Beli buku lagi?! Aduh Di, Emang yang dibeli di pameran kemarin (di Paris Van Java awal July lalu) udah dibaca semua??".
Hmm, emang ada satu lagi yang belum dibaca habis yaitu Fiqih Bayi (baca buku yg satu ini santai aja lah. Kan bayinya juga belum ada, hehe). Sedangkan novel2 itu, rata2 selesai dibaca dalam satu hari, kecuali Alhambra. Perlu waktu 2 Minggu untuk 'menghabisinya' :).
Entry Three: Bingkai Kehidupan
Mengarungi samudera kehidupan // Kita ibarat para pengembara // Hidup ini adalah perjuangan // Tiada masa 'tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah // Tak akan sirna ditelan masa // Segores luka di jalan Allah // Kan menjadi saksi pengorbanan
Allah... ghoyatuna // Ar-Rosul... qudwatuna // Al-Quran... dusturuna // Al-Jihad... sabiiluna // Al-Mautu fii sabilillah... asmaamaniina
Allah adalah tujuan kami // Rosulullah teladan kami // Al-Quran pedoman hidup kami // Jihad adalah jalan juang kami // Mati di jalan Allah adalah cita2 kami tertinggi!
Satu nasyid dari Shoutul Harokah ini menjadi penyemangat saya di medan KKN ini.
Tuesday, July 10, 2007
sambungan entry--Lagi, Pesta Buku 2007
Di Pesta Buku kali ini saya banyak beli buku fiksi. Sengaja beli bacaan yang ringan2, untuk merilekskan pikir :). Jadi, untuk bulan ini stok novel melimpah :D
1. Jalan Dakwah Muslimah oleh Ali Abdul Halim Mahmud. Buku dakwah kayak gini harus selalu dibaca. Biar semangat dakwah kita nggak luntur :)
2. Fiqih Bayi oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Ini buku yg pengen saya beli sejak pertama kali lihat di Islamic Book Fair lalu. Terdorong oleh minat besar di dunia bayi :D. Apalagi kalau liat penulisnya, nggak diragukan lagi kualitas isinya.
3. AlHambra oleh Washington Irving. Ini dia novel yang kucari-cari! Begitu saya liat, langsung sambar aja! Harganya 60 ribu. Erm, padahal di Islamic Book Fair lalu 'hanya' sekitar 50 ribu. Tapi, nggak papa lah. Beda dikit. Ngapain ditawar? Buang2 waktu.
4. Dalam Mihrab Cinta oleh Habiburrahman El Shirazy. Ini novel terbaru Kang Abik, jangan sampai ketinggalan.
5. Langit-langit Cinta oleh Najib Khailany
6. Sabda-sabda Cinta oleh Najib Khailany. Saya lagi ngoleksi novel2 Najib Khailany. So, setiap nemu judul baru, wajib beli.
7. Sebab Aku Cinta oleh Nurul F. Huda. Buku yang udah cukup lama. Terbit tahun 2004. Tapi judulnya ini sering saya dengar. Jadi, begitu lihat bukunya, langsung beli deh.
8. Hidangan Nasi Lezat oleh Mary Winata.
"Teteh, Uji mah mau buku ini, Teh!" said adik saya, Fauziah. Kirain dia ngambil buku remaja atau apalah yg sesuai dengan dunianya, eh kok malah beli buku masakan. Adik perempuan saya satu2nya ini emang kayak perempuan (lha, emang diragukan?). Maksudnya gini, dia tuh baru 12 tahun, tapi sisi2 kewanitaanya udah keliatan banget. Suka dandan, pandai masak, pola pikirnya 'cewek banget'. Beda jauh dengan kakaknya yang nggak suka dandan, udah gitu nggak pandai masak, childish pula! (Wah wah wah, mesti belajar ke adik nih).
Buat Sahabat2 yang kemarin belum sempat pergi ke Pesta Buku ini, jangan kuatir. Bulan Agustus nanti ada lagi pesta buku. Biasanya sih di Landmark. Siap2 aja ya. Saya sendiri sepertinya nggak bisa berkunjung :(. Saya KKN sih di sebuah desa nun jauh dari Kota Bandung. Walaupun ada izin pulang, tapi saya males turun gunung :D.
Oh ya, tentang KKN, saya ceritakan nanti saja ya!
1. Jalan Dakwah Muslimah oleh Ali Abdul Halim Mahmud. Buku dakwah kayak gini harus selalu dibaca. Biar semangat dakwah kita nggak luntur :)
2. Fiqih Bayi oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Ini buku yg pengen saya beli sejak pertama kali lihat di Islamic Book Fair lalu. Terdorong oleh minat besar di dunia bayi :D. Apalagi kalau liat penulisnya, nggak diragukan lagi kualitas isinya.
3. AlHambra oleh Washington Irving. Ini dia novel yang kucari-cari! Begitu saya liat, langsung sambar aja! Harganya 60 ribu. Erm, padahal di Islamic Book Fair lalu 'hanya' sekitar 50 ribu. Tapi, nggak papa lah. Beda dikit. Ngapain ditawar? Buang2 waktu.
4. Dalam Mihrab Cinta oleh Habiburrahman El Shirazy. Ini novel terbaru Kang Abik, jangan sampai ketinggalan.
5. Langit-langit Cinta oleh Najib Khailany
6. Sabda-sabda Cinta oleh Najib Khailany. Saya lagi ngoleksi novel2 Najib Khailany. So, setiap nemu judul baru, wajib beli.
7. Sebab Aku Cinta oleh Nurul F. Huda. Buku yang udah cukup lama. Terbit tahun 2004. Tapi judulnya ini sering saya dengar. Jadi, begitu lihat bukunya, langsung beli deh.
8. Hidangan Nasi Lezat oleh Mary Winata.
"Teteh, Uji mah mau buku ini, Teh!" said adik saya, Fauziah. Kirain dia ngambil buku remaja atau apalah yg sesuai dengan dunianya, eh kok malah beli buku masakan. Adik perempuan saya satu2nya ini emang kayak perempuan (lha, emang diragukan?). Maksudnya gini, dia tuh baru 12 tahun, tapi sisi2 kewanitaanya udah keliatan banget. Suka dandan, pandai masak, pola pikirnya 'cewek banget'. Beda jauh dengan kakaknya yang nggak suka dandan, udah gitu nggak pandai masak, childish pula! (Wah wah wah, mesti belajar ke adik nih).
Buat Sahabat2 yang kemarin belum sempat pergi ke Pesta Buku ini, jangan kuatir. Bulan Agustus nanti ada lagi pesta buku. Biasanya sih di Landmark. Siap2 aja ya. Saya sendiri sepertinya nggak bisa berkunjung :(. Saya KKN sih di sebuah desa nun jauh dari Kota Bandung. Walaupun ada izin pulang, tapi saya males turun gunung :D.
Oh ya, tentang KKN, saya ceritakan nanti saja ya!
Sunday, July 01, 2007
Rihlah Ilallah-Najib Kailany
Prolog
Suatu hari, (saya lupa tanggal, bulan bahkan tahunnya :D) ketika melihat-lihat rak buku Ummu Uswah (my auntie) saya temukan satu novel. Saya heran. Kenapa? Sebab, both Ummu and Abu Uswah rasanya tidak pernah mengkoleksi novel/buku fiksi, kecuali untuk anak-anak mereka. Saya pernah nyangka, bahwa mereka tidak punya selera sastra :D.
Novel itu berjudul Bayang-bayang Hitam oleh Najib Khaelany. Lalu saya baca sedikit biografi sang penulis--yang ternyata aktivis harakah Ikhwanul Muslimin. Setelah membaca ini barulah saya bergumam: "Oo... penulisnya aktivis dakwah toh?! Pantes novel ini ada di koleksi buku Ummu and Abu Uswah!"
Memang kebanyakan buku-buku mereka bertemakan dakwah, harakah, dan tarbiyah.
Pada 5 April lalu, saya beli novel Rihlah Ilallah ini, sebab tertarik oleh tulisannya di novel Bayang-bayang Hitam.
Langsung Ke Inti
Setting yang mendominasi novel ini cukup menyeramkan: di Penjara Perang! Hampir di setiap bab kita akan diakrabkan dengan berbagai bentuk penyiksaan yang ditimpakan kepada para narapidana. Siapakah narapidana itu? Mereka aktivis dakwah Ikhwanul Muslimin (IM). Juga mereka yang hanya dicurigai memiliki hubungan dengan IM.
Ketika membaca bab demi bab tentang bagaimana para 'penguasa penjara' melakukan penyiksaan, ingatan saya tidak lepas dari mantan penghuni penjara dalam kasus yang sama (keterlibatan dengan harakah IM) yang kisahnya telah dibukukan: Perjuangan Wanita Ikhwanul Muslimin, Zainab Al-Ghazali (buku ini diterbitkan oleh Gema Insani Press). Aduh, betapa kondisi penjara yang mencekam, betapa cara menyiksa, cara menginterogasi, cara membuat pengakuan dan lain-lain, adalah PERSIS dengan apa yang dialami oleh Zainab Al-Ghazali (Alm). Saya nggak tau apakah pak Najib Khaelani ini pun pernah mengalami penyiksaan di penjara perang?
Membaca novel ini membuat saya semakin tertarik dan ingin mengenal lebih jauh mengenai Ikhwanul Muslimin dan kiprahnya di medan dakwah. Saya juga jadi ingin membaca kembali sejarah Mesir di masa revolusi dan rezim Gamal Abden Nasser (di sekolah kan nggak diajarin!). Tanpa pengetahuan yang baik tentang IM dan kondisi perpolitikan di masa Gamal Abden Nasser, saya kira novel ini kurang bisa dinikmati :).
Mengenai kisah cinta Athwa dan Nabila (dua tokoh utama novel ini), saya sih kurang tertarik untuk berkomentar. Karena itu semua sepertinya cuma 'bumbu' agar pembaca tidak cepat jemu. Yang paling ingin disampaikan penulis barangkali pesan dakwahnya.
Nah, izinkan saya mengutip kalimat di novel ini:
Ma'ruf menyahut dengan tersenyum, "Sementara kalangan mengira Ikhwanul Muslimin telah berakhir selamanya. Pendapatku pribadi, kafilah terus berjalan. Dan pertempuran terus berlangsung. Dan peperangan terus terjadi sepanjang kehidupan dunia masih ada. Meskipun aku merasakan akan adanya tambahan siksaan dan kezaliman atas diri kita, tetapi aku merasakan kebahagiaan yang tidak sedikit." (p. 245)
Saya setuju dengan perkataan Ma'ruf. Meskipun para Ikhwan disiksa, dizalimi dan dibunuhi, Ikhwanul Muslimin tidak akan pernah berakhir. Semangat dakwahnya terus bersinar, menembus batas-batas geografis, hinggalah menyebar di 70 negara muslim termasuk bumi ini, Indonesia.
Perjuangannya menjadi inspirasi bagi semua harakah islamiyah yang mendambakan tegaknya syariat Islam di muka bumi.
Epilog
Di Islamic Book Fair lalu, saya beli novel Najib Khaelany yang lain: Pengantin sang Dajjal. Melihat penulisnya Najib Khaelany saya sambar aja langsung! Nggak baca-baca sinopsisnya, nggak berpikir dua kali. Ketika istirahat (capek dong mengelilingi puluhan stand) dan makan di lokasi acara, saya baca-baca sinopsisnya. Diperkenalkanlah tokoh didalamnya, Athwa dan Nabila berikut rangkuman kisah mereka. Waaah, ini kan sudah saya baca di novel berjudul Rihlah Ilallah? Kenapa bisa begini?? Kenapa bisa ada dua novel terjemahan dengan judul yang berbeda jauh? Akhirnya saya kembali saja ke stand Pro-U Media. Apakah bisa ditukar dengan buku lain. Alhamdulillah Mas yang ngejaga standnya baik, novel itu boleh ditukar dengan buku lain.
Jadi, kalau Sahabat-sahabat menemukan novel Rihlah Ilallah dan Pengantin sang Dajjal karya Najib Khaelany, nggak usah beli dua-duanya ya! Itu isinya sama aja, hanya beda pernerbit. Rihlah Ilallah diterbitkan oleh Eranovis dan penerjemahnya Habiburrahman El Shirazy sedangkan yang satu lagi entah apa nama penerbitnya yang pasti dari Bandung dan penerjemahnya entah siapa, saya kan nggak sempat baca-baca lebih jauh.
Novel Najib Khaelany yang lain yang udah saya baca: Bayang-bayang Hitam, Wahsyi si Pembunuh Hamzah, dan Karena Angin Cinta. Apakah saya akan mempublish ulasan novel-novel itu disni? Tergantung demand dari Sahabat-sahabat sekalian :D
Suatu hari, (saya lupa tanggal, bulan bahkan tahunnya :D) ketika melihat-lihat rak buku Ummu Uswah (my auntie) saya temukan satu novel. Saya heran. Kenapa? Sebab, both Ummu and Abu Uswah rasanya tidak pernah mengkoleksi novel/buku fiksi, kecuali untuk anak-anak mereka. Saya pernah nyangka, bahwa mereka tidak punya selera sastra :D.
Novel itu berjudul Bayang-bayang Hitam oleh Najib Khaelany. Lalu saya baca sedikit biografi sang penulis--yang ternyata aktivis harakah Ikhwanul Muslimin. Setelah membaca ini barulah saya bergumam: "Oo... penulisnya aktivis dakwah toh?! Pantes novel ini ada di koleksi buku Ummu and Abu Uswah!"
Memang kebanyakan buku-buku mereka bertemakan dakwah, harakah, dan tarbiyah.
Pada 5 April lalu, saya beli novel Rihlah Ilallah ini, sebab tertarik oleh tulisannya di novel Bayang-bayang Hitam.
Langsung Ke Inti
Setting yang mendominasi novel ini cukup menyeramkan: di Penjara Perang! Hampir di setiap bab kita akan diakrabkan dengan berbagai bentuk penyiksaan yang ditimpakan kepada para narapidana. Siapakah narapidana itu? Mereka aktivis dakwah Ikhwanul Muslimin (IM). Juga mereka yang hanya dicurigai memiliki hubungan dengan IM.
Ketika membaca bab demi bab tentang bagaimana para 'penguasa penjara' melakukan penyiksaan, ingatan saya tidak lepas dari mantan penghuni penjara dalam kasus yang sama (keterlibatan dengan harakah IM) yang kisahnya telah dibukukan: Perjuangan Wanita Ikhwanul Muslimin, Zainab Al-Ghazali (buku ini diterbitkan oleh Gema Insani Press). Aduh, betapa kondisi penjara yang mencekam, betapa cara menyiksa, cara menginterogasi, cara membuat pengakuan dan lain-lain, adalah PERSIS dengan apa yang dialami oleh Zainab Al-Ghazali (Alm). Saya nggak tau apakah pak Najib Khaelani ini pun pernah mengalami penyiksaan di penjara perang?
Membaca novel ini membuat saya semakin tertarik dan ingin mengenal lebih jauh mengenai Ikhwanul Muslimin dan kiprahnya di medan dakwah. Saya juga jadi ingin membaca kembali sejarah Mesir di masa revolusi dan rezim Gamal Abden Nasser (di sekolah kan nggak diajarin!). Tanpa pengetahuan yang baik tentang IM dan kondisi perpolitikan di masa Gamal Abden Nasser, saya kira novel ini kurang bisa dinikmati :).
Mengenai kisah cinta Athwa dan Nabila (dua tokoh utama novel ini), saya sih kurang tertarik untuk berkomentar. Karena itu semua sepertinya cuma 'bumbu' agar pembaca tidak cepat jemu. Yang paling ingin disampaikan penulis barangkali pesan dakwahnya.
Nah, izinkan saya mengutip kalimat di novel ini:
Ma'ruf menyahut dengan tersenyum, "Sementara kalangan mengira Ikhwanul Muslimin telah berakhir selamanya. Pendapatku pribadi, kafilah terus berjalan. Dan pertempuran terus berlangsung. Dan peperangan terus terjadi sepanjang kehidupan dunia masih ada. Meskipun aku merasakan akan adanya tambahan siksaan dan kezaliman atas diri kita, tetapi aku merasakan kebahagiaan yang tidak sedikit." (p. 245)
Saya setuju dengan perkataan Ma'ruf. Meskipun para Ikhwan disiksa, dizalimi dan dibunuhi, Ikhwanul Muslimin tidak akan pernah berakhir. Semangat dakwahnya terus bersinar, menembus batas-batas geografis, hinggalah menyebar di 70 negara muslim termasuk bumi ini, Indonesia.
Perjuangannya menjadi inspirasi bagi semua harakah islamiyah yang mendambakan tegaknya syariat Islam di muka bumi.
Epilog
Di Islamic Book Fair lalu, saya beli novel Najib Khaelany yang lain: Pengantin sang Dajjal. Melihat penulisnya Najib Khaelany saya sambar aja langsung! Nggak baca-baca sinopsisnya, nggak berpikir dua kali. Ketika istirahat (capek dong mengelilingi puluhan stand) dan makan di lokasi acara, saya baca-baca sinopsisnya. Diperkenalkanlah tokoh didalamnya, Athwa dan Nabila berikut rangkuman kisah mereka. Waaah, ini kan sudah saya baca di novel berjudul Rihlah Ilallah? Kenapa bisa begini?? Kenapa bisa ada dua novel terjemahan dengan judul yang berbeda jauh? Akhirnya saya kembali saja ke stand Pro-U Media. Apakah bisa ditukar dengan buku lain. Alhamdulillah Mas yang ngejaga standnya baik, novel itu boleh ditukar dengan buku lain.
Jadi, kalau Sahabat-sahabat menemukan novel Rihlah Ilallah dan Pengantin sang Dajjal karya Najib Khaelany, nggak usah beli dua-duanya ya! Itu isinya sama aja, hanya beda pernerbit. Rihlah Ilallah diterbitkan oleh Eranovis dan penerjemahnya Habiburrahman El Shirazy sedangkan yang satu lagi entah apa nama penerbitnya yang pasti dari Bandung dan penerjemahnya entah siapa, saya kan nggak sempat baca-baca lebih jauh.
Novel Najib Khaelany yang lain yang udah saya baca: Bayang-bayang Hitam, Wahsyi si Pembunuh Hamzah, dan Karena Angin Cinta. Apakah saya akan mempublish ulasan novel-novel itu disni? Tergantung demand dari Sahabat-sahabat sekalian :D
Tuesday, June 19, 2007
Lagi, Pesta Buku 2007
Lagi2 ada pesta buku di Bandung. Sampai pertengahan tahun 2007 ini, sudah ada 3 pesta buku besar2an yang diselenggarakan: Pesta Buku 2007 pada bulan Februari di Landmark Convention Hall, Islamic Book Fair 2007 pada bulan Maret di Be Mall dan pesta buku pada 30 Juni-8 Juli nanti di Paris Van Java on jalan Sukajadi. Tidak tanggung2, pesta buku kali ini melibatkan 200 penerbit.
Apa sebenarnya yang membuat kota Bandung begitu sering menyelenggarakan pesta buku? Alasannya adalah antusiasme warga Bandung untuk berbelanja buku. Belasan ribu buku sukses terjual di setiap ajang pesta buku. Luar biasa. Alasan lainnya mungkin harga buku di Bandung relatif lebih murah dibanding dengan kota lain.
Kalimat 'Bandung Lautan Buku' pun menjadi akrab di telinga kita. Kalau Yogyakarta disebut Kota Pelajar, bolehkah Bandung disebut Kota Buku?
Well Sahabat2, saya ngomong kesana kemari sebenarnya intinya adalah giving information to warga Bandung sekalian, jangan sampai melewatkan pesta buku kali ini! Juga buat Sahabat2 yang kebetulan ada di Bandung on June, 30 until July, 08, untuk mampir dulu ke Paris Van Java on jalan Sukajadi where pesta buku diselenggarakan, then belanja banyak2 ya! Kalo nggak, dijamin menyesaaal! Siapkan budget yang cukup dari sekarang :)
Apa sebenarnya yang membuat kota Bandung begitu sering menyelenggarakan pesta buku? Alasannya adalah antusiasme warga Bandung untuk berbelanja buku. Belasan ribu buku sukses terjual di setiap ajang pesta buku. Luar biasa. Alasan lainnya mungkin harga buku di Bandung relatif lebih murah dibanding dengan kota lain.
Kalimat 'Bandung Lautan Buku' pun menjadi akrab di telinga kita. Kalau Yogyakarta disebut Kota Pelajar, bolehkah Bandung disebut Kota Buku?
Well Sahabat2, saya ngomong kesana kemari sebenarnya intinya adalah giving information to warga Bandung sekalian, jangan sampai melewatkan pesta buku kali ini! Juga buat Sahabat2 yang kebetulan ada di Bandung on June, 30 until July, 08, untuk mampir dulu ke Paris Van Java on jalan Sukajadi where pesta buku diselenggarakan, then belanja banyak2 ya! Kalo nggak, dijamin menyesaaal! Siapkan budget yang cukup dari sekarang :)
Wednesday, May 30, 2007
Memoar Cinta di Medan Dakwah
Memoar Cinta di Medan Dakwah. Buku yang ditulis oleh ust. Cahyadi Takariawan ini merangkumi pengalaman/aktivitas dakwah beliau ketika ditugaskan di Wilayah Dakwah 3 oleh 'Partai Tertentu', (yang pada tahun 2004 berubah nama menjadi 'Partai Tertentu Sejahtera', hehe). Wilayah Dakwah 3 ini meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Sulawesi dan Indonesia Timur: Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Nun jauh di Indonesia Timur, tangan2 dakwah belumlah menjamah. Dakwah disana, di daerah yang selalu bergolak, tentulah memiliki mihnah yang jauh lebih berat dibandingkan dengan di pulau Jawa, misalnya (konon, pulau Jawa sedikit lebih maju daripada wilayah Indonesia Timur).
Saya sangat terkesan dengan satu cerita di buku ini. Yaitu tentang dua orang akhwat, yang demi kemaslahatan dakwah, MENIKAH dengan Kepala Suku di Wamena, Papua! Mereka meninggalkan 'gemerlapnya' pulau Jawa dan rela hidup di 'gelapnya' Papua. Mereka menjauh dari 'keberadaban' pulau Jawa dan sabar menghadapi 'keprimitifan' Papua. Mereka.. Demi Allah, mulia! Inilah mungkin yang disebut menikah di jalan dakwah. Pahit ya?
Buku ini, kata Ustaz Cahyadi, tidak hanya mengabadikan kenangan dari sebuah perjalanan, akan tetapi mengajak kita untuk melihat kedepan: bahwa ada banyak hal yang belum kita lakukan, bahwa ada banyak peluang yang bisa kita optimalkan, bahwa ada banyak tantangan yang harus kita selesaikan. Ini buku yang membuat kita terjaga setelah sekian lama 'terbuai' oleh, salah satunya, kecukupan fasilitas dakwah di pulau Jawa.
Nun jauh di Indonesia Timur, tangan2 dakwah belumlah menjamah. Dakwah disana, di daerah yang selalu bergolak, tentulah memiliki mihnah yang jauh lebih berat dibandingkan dengan di pulau Jawa, misalnya (konon, pulau Jawa sedikit lebih maju daripada wilayah Indonesia Timur).
Saya sangat terkesan dengan satu cerita di buku ini. Yaitu tentang dua orang akhwat, yang demi kemaslahatan dakwah, MENIKAH dengan Kepala Suku di Wamena, Papua! Mereka meninggalkan 'gemerlapnya' pulau Jawa dan rela hidup di 'gelapnya' Papua. Mereka menjauh dari 'keberadaban' pulau Jawa dan sabar menghadapi 'keprimitifan' Papua. Mereka.. Demi Allah, mulia! Inilah mungkin yang disebut menikah di jalan dakwah. Pahit ya?
Buku ini, kata Ustaz Cahyadi, tidak hanya mengabadikan kenangan dari sebuah perjalanan, akan tetapi mengajak kita untuk melihat kedepan: bahwa ada banyak hal yang belum kita lakukan, bahwa ada banyak peluang yang bisa kita optimalkan, bahwa ada banyak tantangan yang harus kita selesaikan. Ini buku yang membuat kita terjaga setelah sekian lama 'terbuai' oleh, salah satunya, kecukupan fasilitas dakwah di pulau Jawa.
Monday, May 28, 2007
Mengeja Cinta Dalam Nama-Nya
Izzatul Jannah (Setiawati Intan Savitri) kembali menulis buku seputar kerumahtanggan. Setelah 'sukses' dengan Diary Pengantin-nya, kali ini ia menulis buku entitled Mengeja Cinta Dalam Nama-Nya.
Buku ini adalah sebuah upaya untuk memahami relasi pria-wanita dalam perkawinan dengan perspektif cinta dan penciptaan keduanya. Mengkaji tentang hakikat manusia, wanita, pria dan cinta. Kepala saya agak pening membacanya! Apalagi ini dikaitkan dengan dunia kerumah-tanggaan.
Mungkin buku ini lebih tepat dibaca oleh yang sudah menikah. Lebih tepatnya lagi buat pasangan yang usia pernikahannya sudah cukup lama, misalnya dua atau tiga tahun (Eh, tapi ada yang bilang usia segitu masih dikatakan 'baru'). Iya gitu? Ah, terserahlah.
Saya rekomendasikan buku ini kepada Ummu Nufayl_Nuha. Segera miliki buku ini Ummi, bacaan bagus untuk mengasah kepekaan cinta kepada Abu Nufayl_Nuha! :P
Monday, May 14, 2007
Islamic Book Fair 2007
Saya pergi dua kali ke Islamic Book Fair 2007 ini. Kali pertama bersama adik dan sepupu, kali kedua bersama sahabat sehidup semati (hoho..!), Nuris. Di rumah, saya udah membuat list buku2 yang mau dibeli. Tapi begitu sampai di Be Mall, jadi lain deh ceritanya. Ternyata list buku itu nggak berguna, hehe. Ya, sebab ada begitu banyak buku yang menarik hati. Jadilah saya beli sesuka hati. Ini lho, buku2 yang udah dibeli:
1. Memoar Hasan Al-Banna, pengantar oleh KH. Rahmat Abdullah (Alm)
2. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin jilid 2, oleh Asy Syahid Imam Hasan Al-Banna
3. Ringkasan Riyaduhs Shalihin Imam Nawawi, oleh Syaikh Yusuf An Nabhani
4. 35 Sirah Shahabiyah jilid 1, oleh Mahmud Al-Mishri
5. Siti Khadijah, The True Love Story of Muhammad, oleh Abdul Mun'im Muhammad
6. Dari Gerakan Ke Negara, oleh HM. Anis Matta, Lc
7. Di Atas Pagar-pagar Damaskus, oleh Ali Ahmad Bakatsir
8. Karena Angin Cinta, oleh Najib Kailany
9. Kisah Para Nabi untuk Anak, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
10. Lain-lain: 3 kaset nasyid, buku2 cerita anak buat adik, al-Ma'tsurat sughra (al-ma'tsurat yg saya miliki udah 'lecek', saking sering dibaca (?), hehe..)
Sebenarnya buanyaaak lagi buku yang pengen dibeli. Salah satunya buku Fiqh Bayi! Curious gitu.. pengen baca. Saya kan menaruh minat yang cukup tinggi pada dunia bayi, hehe. Sayang, budget hanya 250ribu, jadi nggak bisa beli lebih banyak lagi. Kesian deh saya! Ada yang mau nyumbang? hehe, becanda ding!
Oh ya, lagian saya kan sedang sibuk menyiapkan PROPOSAL SKRIPSI. So I HAVE TO (alah terpaksa!) read buku2 kuliah atau referensi lain yang terkait dengan research yang saya kerjakan. Do'akan saya supaya TIDAK TERGODA (untuk sementara waktu) oleh buku2 selain buku kuliah.
Those books, I mean the books I've bought, probably will be read in the middle of June.
1. Memoar Hasan Al-Banna, pengantar oleh KH. Rahmat Abdullah (Alm)
2. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin jilid 2, oleh Asy Syahid Imam Hasan Al-Banna
3. Ringkasan Riyaduhs Shalihin Imam Nawawi, oleh Syaikh Yusuf An Nabhani
4. 35 Sirah Shahabiyah jilid 1, oleh Mahmud Al-Mishri
5. Siti Khadijah, The True Love Story of Muhammad, oleh Abdul Mun'im Muhammad
6. Dari Gerakan Ke Negara, oleh HM. Anis Matta, Lc
7. Di Atas Pagar-pagar Damaskus, oleh Ali Ahmad Bakatsir
8. Karena Angin Cinta, oleh Najib Kailany
9. Kisah Para Nabi untuk Anak, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
10. Lain-lain: 3 kaset nasyid, buku2 cerita anak buat adik, al-Ma'tsurat sughra (al-ma'tsurat yg saya miliki udah 'lecek', saking sering dibaca (?), hehe..)
Sebenarnya buanyaaak lagi buku yang pengen dibeli. Salah satunya buku Fiqh Bayi! Curious gitu.. pengen baca. Saya kan menaruh minat yang cukup tinggi pada dunia bayi, hehe. Sayang, budget hanya 250ribu, jadi nggak bisa beli lebih banyak lagi. Kesian deh saya! Ada yang mau nyumbang? hehe, becanda ding!
Oh ya, lagian saya kan sedang sibuk menyiapkan PROPOSAL SKRIPSI. So I HAVE TO (alah terpaksa!) read buku2 kuliah atau referensi lain yang terkait dengan research yang saya kerjakan. Do'akan saya supaya TIDAK TERGODA (untuk sementara waktu) oleh buku2 selain buku kuliah.
Those books, I mean the books I've bought, probably will be read in the middle of June.
Monday, April 30, 2007
Tentang Salim A. Fillah
Salim A. Fillah adalah penulis muda (saat ini usianya 23 th) yang piawai memadukan dalil dengan kisah, norma dengan hikmah, dan membingkainya dalam nuansa sastra yang indah. Gaya bahasanya tak selalu membaku, meremaja, namun justru menjadi kekhasan rasa penuh warna. Gaya bertuturnya melompat lincah, meliuk cepat, kadang mengalun syahdu serta berirama
Membaca buku-buku Salim A. Fillah membuat saya sering senyum2 sendiri, atau berdecak kagum, atau bahkan mendesah sendu. Pokoknya seperti diajak mengobrol langsung oleh Salim dan kemudian terlibat dengan gagasan2nya. Karena itu saya merasa wajib mengkoleksi buku2nya :). Sampai saat ini, sudah ada 5 buku yang ditulisnya. Kita akan me-review-nya satu persatu.
Membaca buku-buku Salim A. Fillah membuat saya sering senyum2 sendiri, atau berdecak kagum, atau bahkan mendesah sendu. Pokoknya seperti diajak mengobrol langsung oleh Salim dan kemudian terlibat dengan gagasan2nya. Karena itu saya merasa wajib mengkoleksi buku2nya :). Sampai saat ini, sudah ada 5 buku yang ditulisnya. Kita akan me-review-nya satu persatu.
Monday, April 23, 2007
Buku, Buku dan Buku
Entry one: Bandung Lautan Buku
Di pintu angkot saya lihat stiker, tentang pameran buku. Dengan tema (atau organizer nya sih?) Bandung Lautan Buku, maka pada 5 hingga 13 Mei mendatang akan ada Islamic Book Fair 2007. Diselenggarakan di Be Mall (Bandung Electronic Mall) jalan Naripan No. .. (hmm berapa ya? saya lupa), Bandung.
Nah, don't miss it...
Entry two: Entry Buku
'Afwan jiddan. Begitu yang bisa saya katakan sampai sekarang ini. Saya udah janji pada beberapa sahabat untuk mereview sedikit tentang buku-buku, terutamanya yang dibeli di pameran buku di awal Februari lau. Tapi, sampai sekarang belum. Tengah di uji dengan banyak aktivitas akhir-akhir ini. Sebagai gantinya, insyaAllah selama sebulan yang akan datang, saya akan lebih banyak meng-update blog ini dengan entry review-an buku. Makanya pantengin terus blog ini ya...
Entry three: Blog Buku?
One of my classmate suggests me to make blog buku. Hm... idenya sih bagus. Tapi, gimana ya.. blog yang satu ini aja jarang di-update, apalagi kalo punya dua, hehe. Lagian saya kan nggak rajin2 amat membaca buku, setahun nggak sampai 100 buku. Buku yang saya baca pun, buku-buku yang 'simple'. Se-simple pengetahuan yang saya miliki.
Tapi... saya pikir2 lagi deh!
Di pintu angkot saya lihat stiker, tentang pameran buku. Dengan tema (atau organizer nya sih?) Bandung Lautan Buku, maka pada 5 hingga 13 Mei mendatang akan ada Islamic Book Fair 2007. Diselenggarakan di Be Mall (Bandung Electronic Mall) jalan Naripan No. .. (hmm berapa ya? saya lupa), Bandung.
Nah, don't miss it...
Entry two: Entry Buku
'Afwan jiddan. Begitu yang bisa saya katakan sampai sekarang ini. Saya udah janji pada beberapa sahabat untuk mereview sedikit tentang buku-buku, terutamanya yang dibeli di pameran buku di awal Februari lau. Tapi, sampai sekarang belum. Tengah di uji dengan banyak aktivitas akhir-akhir ini. Sebagai gantinya, insyaAllah selama sebulan yang akan datang, saya akan lebih banyak meng-update blog ini dengan entry review-an buku. Makanya pantengin terus blog ini ya...
Entry three: Blog Buku?
One of my classmate suggests me to make blog buku. Hm... idenya sih bagus. Tapi, gimana ya.. blog yang satu ini aja jarang di-update, apalagi kalo punya dua, hehe. Lagian saya kan nggak rajin2 amat membaca buku, setahun nggak sampai 100 buku. Buku yang saya baca pun, buku-buku yang 'simple'. Se-simple pengetahuan yang saya miliki.
Tapi... saya pikir2 lagi deh!
Sunday, February 11, 2007
PESTA BUKU 2007
01-07 Februari 2007
Landmark Convention Hall, Jl. Braga, Bandung.
Landmark Convention Hall, Jl. Braga, Bandung.
1. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim, oleh Salim A. Fillah
2. Memoar Cinta di Medan Dakwah, oleh Cahyadi Takariawan
3. Mengeja Cinta dalam Nama-Nya oleh Izzatul Jannah
4. Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Nabi, oleh Khalid Muhammad Khalid
5. Kisah-kisah Teladan 20 Sahabat Nabi, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
6. Kisah-kisah dalam Al-Qur'an, oleh Dr. Hamid Ahmad Ath-Thahir
7. Hidangan dari Kentang, oleh Rochimah & Rini
Buku mana yang menarik hatimu?
Sunday, January 14, 2007
Posting Tertunda (KEAKHWATAN 4)
KEAKHWATAN 4 (TARBIYAH RUHIYAH): Menumbuhkan Potensi Fitrah, Memberdayakan Potensi Iman.
Ini dia KEAKHWATAN 4 yang pernah saya janjikan untuk dibahas. Seri ke 4 ini berisikan Tarbiyah Ruhiyah bagi akhawat muslimah, diuraikan dalam 10 bab.
Ini dia KEAKHWATAN 4 yang pernah saya janjikan untuk dibahas. Seri ke 4 ini berisikan Tarbiyah Ruhiyah bagi akhawat muslimah, diuraikan dalam 10 bab.
Akhwat fillah, telah kita maklumi bahwa manusia memiliki beragam unsur, yaitu fisik, akal pikiran dan ruhani. Ketiga unsur tersebut berbeda fungsi namun ketiganya saling berkaitan. Ruhani, bagaimanapun, memiliki kedudukan yang demikian urgen di banding dua unsur lainnya. Mengapa? Karena ruhani bisa dianggap sebagai pengendali dan penentu arah manusia. Sebagai contoh, betapa banyak manusia yang telah sukses mendidik fisik dan akal pikirannya dan lupa untuk mendidik ruhaninya. Maka jadilah mereka zombie-zombie (hiii...!) yang berkeliaran di muka bumi.
Sebaliknya, tak sedikit manusia yang memiliki fisik lemah namun ruhaninya terdidik, senantiasa hidup dan lalu hidupnya penuh makna. Lihatlah pahlawan kita Jend. Sudirman yang fisiknya lemah tak berdaya itu masih sanggup memimpin perang gerilya mengusir Belanda. Tengoklah Asy-Syahid Syaikh Ahmad Yassin yang fisiknya lumpuh tak bergerak, justru menjadi simbol perlawanan terhadap Yahudi! (laknatullah 'alaih)
Lalu apa sih urgensi pembinaan ruhani itu?
1. Asaasu kulli anwaa'ittarbiyah (Dasar dari seluruh bentuk pembinaan). 2. Ba'tsun li izhari 'amalishoolih (Mendorong untuk beramal sholeh). 3. Taqwiyatunnafsilbasyariyyah limuwajahati syattal hawaadits (Memperkokoh jiwa manusia dalam menghadapi berbagai peristiwa. 4. Khoirul 'ilaajilfa'aal li an waa'il amraadhirruhiyyah (Terapi paling efektif untuk beragam penyakit ruhani). 5. Tarbiyatun 'idaadiyyah litakwinisysyabaab (Pendidikan persiapan dalam membentuk mental generasi muda). 6. Zaadun asasiy lil'amiliin fii haqlidda'wah fii muwaajahatil qadhayaa (Bekal utama bagi para aktivis dakwah dalam menghadapi berbagai persoalan).
Di bagian kedua hingga ke sembilan, dipaparkan beberapa ibadah (shalat, puasa, zakat, haji, qiyamul lail, zikrullah dan selawat) dan bagaimana kaitannya dengan Tarbiyah Ruhiyah. Di bab terakhir, dibahas mengenai Racun-racun Hati, yakni hal-hal yang menjadi penghambat proses Tarbiyah Ruhiyah:
1. Alkalamu fauqal haajah (Berbicara lebih dari kebutuhan). 2. Annazharu fauqalluzuum (Memandang secara berlebihan). 3. Almu'amalah fauqal huduud (Berinteraksi sosial lebih dari batas-batas wajar). 4. Al aklu aktsaru minal haajjah (Makan secara berlebihan). 5. An naumu aktsaru minal mafruudh (Tidur lebih banyak dari yang seharusnya)
Nah, Akhwat fillah, lengkap sudah buku seri materi tarbiyah bagi akhawat ini saya ulas. Untuk lebih jelasnya, silakan beli ke empat buku KEAKHWATAN ini :)
PS: Buat sahabat2 di Malaysia, setahu saya, buku ini memang tidak (atau belum) diterbitkan disana. Tapi, kalau ingin mendapatkan buku-buku materi tarbiyah lainnya, silakan cari buku yang disusun oleh Dr. Irwan Prayitno www.irwanprayitno.or.id: Membentuk Kepribadian Muslim.
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)